Minggu, 23 November 2008

Komunitas maya adalah komunitas nyata











Komunitas maya adalah komunitas nyata
Perenungan terhadap dunia maya dan Internet
Jeffrey Lim
Setelah diskusi dengan Daniel di Reformed Institute

Di dunia jaman informasi ini berkembang satu hal yang dinamakan komunitas maya atau disebut Virtual Communities. Kita dapat melihat hal ini di dalam blog dan juga website atau chatting ataupun juga forum diskusi dan juga sharing files. Contoh-contohnya banyak yaitu Facebook, Friendster, Yahoo Messanger, MSN Messanger, Forum-forum, Blogger dan Blogspot, Joomla, dll. Tetapi saya ingin membawa kita pada satu perenungan. Apakah komunitas ini komunitas maya ?
Ketika saya berpikir dan berdiskusi maka saya mendapatkan satu pengertian bahwa sebetulnya komunitas maya itu bukan komunitas maya tetapi komunitas nyata. Atau lebih tepatnya yaitu komunitas maya membawa kita kepada komunitas nyata dan komunitas nyata juga dapat berinteraksi di dalam komunitas maya. Saya tidak mau terlalu abstrak tetapi saya ambil satu contoh yang pasti terjadi di dalam dunia nyata ini.
Seorang laki-laki bernama X melihat situs pornografi dan akhirnya dia masuk ke dalam diskusi chat dengan seorang wanita yang tidak benar dan mereka ngobrol. Kemudian diberikan no telpon dan berakhir bertemu di dalam satu hotel dan mereka melakukan kejahatan disana. Bukankah ini yang terjadi di dalam dunia sekarang ?
Contoh lain. Ibu-ibu yang hobby masak mereka semua bikin blog-blog dan mereka semua sharing resep masakan. Kemudian tinggalkan pesan offline dan juga di shout box. Dan akhirnya bertemulah mereka di dalam sebuah kelompok dan masak bersama. Kemudian pulang ke rumah dan menulis resep lagi dib log.
Masih banyak contoh lain.
Jadi kita harus waspada betul-betul dengan dunia maya. Karena dunia maya itu dunia nyata ! Karena itu anak-anak remaja dan anak-anak jangan ada Internet di dalam kamarnya. Anda pikir anak-anak dan remaja begitu baik. Tidak keluyuran dan pulang malam. Mereka tidak minum-minum dan makan obat. Tetapi mereka hanya pulang masuk kamar dan kunci kamar. Dan anda tidak tahu apa yang mereka lakukan di kamar itu.
Perempuan jalang di dalam Amsal yang merayu itu bukan lagi di pinggir jalan. Tetapi di depan komputer anda dan keluarga anda.


Jeffrey Lim
http://limpingen.blogspot.com
Senin, November 2008
Jakarta, Institut Reformed
Perenungan terhadap dunia maya dan Internet setelah diskusi dengan Daniel


Read More......

Jumat, 31 Oktober 2008

Seminar Behind the Imagination


Read More......

Jumat, 24 Oktober 2008

Pelajaran dari Kitab Rut : Rut, Naomi, dan BOAS

Pelajaran dari Kitab Rut
RUT, NAOMI dan BOAS
Jeffrey Lim

Kitab Rut adalah kisah singkat yang hanya terdiri dari 4 pasal di dalam Alkitab. Tetapi cerita yang berisi narasi yang pendek ini mempunyai pelajaran berharga. Kisah manusia sederhana Rut dan Boas ini ada kaitan dengan kerangka besar rencana Allah di dalam keselamatan.
Kisah ini terjadi ketika jaman hakim-hakim dimana bangsa Israel berbuat sesuka mereka. Periode hakim-hakim adalah salah satu periode yang kacau di dalam sejarah bangsa Israel semua itu karena satu hal yaitu mereka tidak ada pemimpin yang rohani. Pada saat yang kacau ini ada kelaparan di tanah Israel. Ketika ada kelaparan ini maka Elimelekh dan isterinya Naomi pergi ke Moab. Mereka pergi ke Moab adalah satu keputusan yang salah karena di dalam kitab Taurat dikatakan bahwa jangan bergaul dengan orang Moab. Moab adalah musuh orang Israel dan mereka banyak menyembah berhala.

Pelajaran : Jangan bergaul dengan orang fasik
Mereka akhirnya pergi ke Moab. Dan Kitab dari rut menceritakan bahwa cerita ini adalah cerita pergi dan pulang kembali. Di dalam Alkitab banyak cerita seperti ini yaitu Abraham pergi ke Mesir karena kelaparan dan kembali kemudian. Seluruh keluarga Israel kembali ke Mesir karena kelaparan dan kembali ke tanah mereka di dalam keluaran. Kemudiasn di dalam sejarah Israel pergi ke pembuangan dan kemudian kembali ke tanah perjanjian. Yesus menceritakan mengenai anak yang hilang yang pergi dan kemudian kembali. Cerita Alkitab adalah cerita manusia yang pergi dan kembali.
Di Moab, kemudian ternyata Elimelekh dan kedua orang anaknya mati meninggalkan Naomi dan 2 janda yaitu Rut dan Orpa. Di dalam hal ini Naomi menjadi sedih sekali sampai dia menamakan dirinya “pahit”. Naomi begitu sedih dan merasa kosong. Kadang peristiwa di dalam hidup diijinkan Tuhan kita mengalami kepahitan. Tetapi Puji Tuhan ketika Tuhan memberikan berkat dan memulihkannya.
Kemudian di dalam Rut 1:6, Tuhan menolong umatNya dan memberikan mereka makanan. Tuhan adalah Tuhan yang beranugerah, baik dan penuh rahmat kepada umatNya di dalam periode hakim-hakim yang penuh kekacauan. Kita melihat bahwa Allah bertindak bagi umatNya dan Naomi kembali ke tanah perjanjian karena apa yang Allah lakukan.
Pelajaran : Anugerah Allah ada pada umatNya. Tuhan tidak membiarkan umatNya.
Ketika hendak pulang ke rumah, Orpa akhirnya tidak pergi. Mencari suami di Moab lebih mudah tetapi di Israel akan sangat sulit. Naomi juga tidak dapat menyediakan mereka suami lagi di dalam usia tuanya. Tetapi Rut berjanji untuk diam bersama dengan Naomi dan memegang Allahnya Naomi. Rut datang dan menerima berkat Allah.
Di dalam hal ini ada pelajaran bahwa Naomi yang adalah umat Israel tetapi gagal mengerti kebaikan Allah dan juga anugerah Allah dimana dia menamakan dirinya mara. Tetapi Rut menyadari kebaikan dan anugerah Allah lebih daripada Naomi.
Sejenak kita melihat di dalam Rut pasal 1, Allah mengontrol segala sesuatu. Rut melihat hal ini dan Naomi juga melihat hal ini. Rut berkata dan berkomitmen bahwa Allah akan menghukum Rut jika dia meninggalkan Naomi. Naomi tahu bahwa Allah juga mengontrol segala sesuatu. Dia mengatakan bahwa Tuhan yang maha kuasa terlah melakukan banyak yang pahit. Tuhan memulangkan Naomi dengan tangan kosong.
Namun antara Rut dan Naomi ada perbedaan sikap. Rut bersikap positif dan aktif terhadap masa depan. Naomi bersikap negatif dan pasif terhadap masa depan.
Pelajaran : Sikap hidup terhadap penderitaan
Di dalam perkataan Naomi, dia percaya bahwa dia sudah mengalami disiplin yang berat dari Tuhan Allah. Dia dan keluarganya sudah pergi ke Moab yaitu tanah musuh untuk mencari makan. Mereka meninggalkan berkat Allah dan mereka sekarang kembali tanpa suami dan anak-anak – kosong dan miskin
Pelajaran : Tidak mengikuti Firman Tuhan merugikan diri sendiri.
Tetapi Rut disisi yang lain hendak datang kepada Allah yang mengambil suaminya. Dia hendak datang kepada sumber berkat dan bukan melihat berkat yang hilang. Dia setia kepada Naomi dan hendak mengabdi kepada Allahnya Naomi. Ini dikontraskan dengan kepahitan Naomi. Naomi pahit dan sulit menerima realitas ketika datang penderitaan. Rut dengan besar hati menerima realitas dan punya pengharapan. Bahkan Rut bekerja dan produktif. Dia optimis akan masa depan karena dia melihat Tuhan.
Pelajaran : Sikap hidup terhadap penderitaan dan Allah.
Kemudian muncul satu tokoh yaitu Boas. Boas adalah famili dari Elimelekh yang kaya dan juga baik dan ramah. Ketika Boas datang kepada pegawainya dia menyebut nama Allah Yahweh di dalam bibirnya dan dia memberkati pekerja dengan nama Yahweh dan mereka berespon dengan ramah. Ini berarti Boas bukan saja seorang yang kaya tetapi seorang yang saleh dan orang Israel yang menghargai Yahweh di dalam percakapannya dan juga di dalam menjalankan bisnisnya.
Pelajaran : Kita harus membawa Tuhan bahkan di dalam hidup pekerjaan kita. Kita adalah bekerja untuk Tuhan.
Boas adalah seorang yang saleh karena melakukan Firman Tuhan. Alkitab di dalam kitab Taurat memerintahkan orang Israel untuk berlaku baik kepada orang asing. Dalam hal ini Boas juga melakukan hal itu. Alasannya adalah karena Allah sendiri menyediakan dan mempunyai belas kasihan kepada orang asing dan memerintahkan umatNya untuk melakukan hal itu. Alasan Boas menolong Rut juga karena apa yang Rut lakukan kepada Naomi. Boas seorang yang saleh juga ditunjukkan dengan sikapnya yang memerintahkan para pegawainya untuk tidak menggangu Rut.
Bila kita membandingkan antara Boas dan Rut maka Boas adalah model orang yang saleh dan Rut adlaah model dari tanggung jawab dan pekerja keras. Rut miskin tetapi dia tidak mengemis atau mencuri. Dia meminta permisi untuk memungut dan mengumpulkan jelai dan ketika diperbolehkan maka dia bekerja setiap hari. Dia melakukan ini bukan saja untuk dirinya tetapi untuk Naomi. Dia merawat Naomi. Ketika melakukan pekerjaannuya maka Rut membawa hasilnya kepada Naomi.
Pelajaran : Tanggung jawab kepada keluarga
Pelajaran : Kerajinan ketika miskin
Kemudian cerita terus berlanjut dimana Naomi mengenal Boas sebagai penebusnya ( goel ) yaitu kerabat dekat.
Dibalik kebaikan dari Boas adalah kebaikan Yahweh. Naomi yang berpikir dirinya dibawah kutuk ilahi sekarang melihat dirinya sebagai objek dari berkat ilahi. Yahweh sudah mendisiplinkan dia tetapi tidak meninggalkannya. Kalau kita mempelajari karakter Allah. Dia adalah Allah yang kasih dan setia. Karakter Tuhan terhadap orang asing adalah belas kasihan. Melalui Boas yang saleh dan kaya maka Tuhan memelihara Rut dan Naomi dengan menyediakan makanan bagi mereka.
Pelajaran : Tuhan memakai orang lain untuk memberkati kita.
Karena merasakan berkat Tuhan, Naomi kembali disegarkan. Pandangan dia yang pesimis menjadi hilang. Naomi sekarang yang menjadi aktif dan inisiatif. Kali ini Rut diutus Naomi. Misinya adalah untuk mendapatkan Boas sebagai suami Rut dan Naomi memberikan perintah bagaimana melakukan hal itu. Sebagai orang asing, Rut bergantung sepenuhnya kepada Naomi untuk melakukan sesuai dengan etiket yang benar. Rut tidak mengerti kenapa Boas adalah prospek menikah yang baik tetapi dia melakukan apa yang Naomi katakan. Menyingkapkan kaki adalah sebuah undangan halus untuk hubungan intim atau pernikahan.
Kita tidak mengerti konteks budaya waktu itu dan bisa menganggap bahwa Rut perempuan yang tidak benar. Tetapi Alkitab tidak menyatakan demikian. Ini adalah paradigma budaya.
Ketika Boas bangun maka Rut mengatakan apa yang dikatakan Naomi dan perkataannya sudah dipilih. Disini Rut mengatakan bahwa dia adalah hambanya Boas bukan lagi orang asing. Dari perkataan Rut ingin menyatakan kepada Boas sebagai penebusnya untuk menebus dia. Permintaan Rut “Spread the corner of your garment over me” adalah permintaan untuk pernikahan. Atau lebih literal adalah “Kiranya sayapmu melindungi aku”.
Di dalam pasal 2:12, Boas memberkati Rut dengan nama Yahweh dimana Rut berlindung di sayapNya. Sekarang Rut meminta Boas untuk menterjemahkan perkataan salehnya kepada tindakan. Rut meminta Boas untuk menjadi pelindungnya dengan mengambil dia menjadi isterinya.
Kita harus mengerti konteks budaya waktu itu bahwa Taurat memerintahkan bahwa ada hukum untuk pemeliharaan keluarga. Jika seorang saudara meninggal maka isterinya harus diteruskan oleh saudara kandungnya supaya namanya tidak hilang dari Israel. Jika tidak ada saudara kandung maka kerabat lelaki terdekat yang meneruskannya.
Kemudian kita belajar lagi kesalehan dari Boas dari Rut 3:6-14
Boas adalah seorang yang menjaga nama baik dari Rut dan dia tidak berharap Rut sudah mengunjunginya.
Kemudian Boas menyatakan keinginannya untuk menikahi Rut. Namun tidak langsung happy ending. Ternyata ada halangan yaitu ada kerabat yang lebih dekat daripada dirinya yang bisa menebus Rut. Dan Boas juga sadar bahwa orang itu juga bisa melihat kebaikan Rut juga dan bisa menikahinya. Kalau begitu Boas harus menyerah.
Tetapi Boas seorang yang agung tidak melakukan praktik yang salah untuk mendapatkan Rut. Hukum dan ada harus berjalan. Masalah ini diluar orang yang saling mencintai. Tetapi Boas percaya kepada providensi Tuhan yang akan menjadi penentu keputusan.
Pikirkan bagaimana karakter Boas. Dia adalah seorang kaya dan berkuasa dimana Rut yang adalah seornag miskin dan janda dan orang asing yang hendak menawarkan dirinya untuk pernikahan. Boas dapat dengan mudah mengambil keuntungan dari Rut tetapi dia tetap menjaga Hukum Taurat. Dia bahkan meletakkan kegembiraannya dengan resiko dan mengatakan kepada Rut bahwa ada penebus lain yang lebih berhak.
Namun Puji Tuhan ternyata orang itu takut membahayakan hartanya maka akhirnya Boas yang mengambil Rut sebagai isterinya.
Pelajaran : Memilih pasangan hidup di dalam kehendak Tuhan dan waktu Tuhan.

Pelajaran lain dari kitab Rut.
Buku Rut adalah adalah panggilan kembali kepada Yahweh yang kesetiaannya dikontraskan dengan ketidak setiaan Israel. Naomi dan keluarganya pergi meinggalkan Tuhan dan tanah perjanjian tetapi ketika dia kembali kepada Yahweh dengan kepahitan dan kosong, Yahweh memberkatinya.
Rut adalah seorang asing tetapi dia memperoleh keselamatan di dalam bangsa Israel karena anugerah Allah. Bahkan melalui seorang janda orang asing dapat melahirkan nenek moyang Daud dan Kristus. Ini adalah rencana Allah yang berhikmat dan luar biasa.
Rut adalah seorang wanita yang rajin, produktif dan setia.
Di dalam literatur Ibrani, kitab Rut adalah setelah Amsal 31.





Read More......

Hari demi hari di dalam Tuhan

Renungan dari Matius 6:25-34

Hari demi hari di dalam Tuhan
- By Jeffrey Lim -

“Janganlah kamu kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kamu kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian?” ( Matius 6:25 )
“Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari” ( Matiur 6:34 )

Kita semua hidup di dalam dunia yang Tuhan ciptakan ini. Alkitab menceritakan bahwa pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Allah menciptakan isi bumi ini dan manusia ditempatkan di dalam bumi ini. Semua bumi ini ada dalam keadaan harmonis dan Allah mengatakan semua itu baik adanya. Teratur, Harmonis, Sesuai dengan+ rencanaNya. Namun ketika manusia jatuh ke dalam dosa maka terjadi ketidak harmonisan di dalam alam semesta ini. Manusia menjadi dosa dan bermusuhan dengan Allah, dengan sesama dan dengan alam semesta. Akibat dari dosa manusia, Allah mengutuk manusia, ular ( iblis ), dan alam semesta. Alam semesta yang seharusnya harmonis hubungannya dengan manusia menjadi tidak harmonis. Akibatnya manusia harus hidup susah di dalam alam semesta ini. Manusia harus kerja susah payah untuk mencukupi hidupnya. Bahkan manusia saling bersaing dengan manusia lainnya untuk
mencukupi hidupnya.

Karena pergumulan mencari kebutuhan hidup di dalam alam semesta ini manusia terus berpikir untuk kerja, kerja dan kerja. Manusia berpikir bila kerja maka dia akan menjadi cukup. Maka kerja itu untuk hidup dan hidup itu untuk kerja. Manusia di dalam mencari nafkahnya seringkali kuatir hidupnya tidak cukup. Di dalam manusia yang jatuh ke dalam dosa dan bermusuhan dengan Allah terdapat ketidakpercayaan kepada Allah. Manusia tidak percaya bahwa Allah sanggup mencukupi semua kebutuhan hidupnya. Maka manusia berpikir bahwa mereka harus mencukupi kebutuhannya sendiri. Maka mereka menjadi kuatir. Kuatir akan makan, kuatir akan pakaian, kuatir akan hidup.
Namun Firman Tuhan mengajarkan supaya umatNya tidak kuatir. Sebab Tuhan Allah mencukupi semua kebutuhan umatNya sesuai dengan kekayaan dan kemuliaanNya di dalam Kristus Yesus. Jadi buat apa kita sebagai umat Tuhan kuatir ? Apakah kuatir kita akan memperpanjang sehasta dari umur kita ? Apakah kuatir kita menyelesaikan masalah kita ? Ataukah membuat kita menjadi cemas, gelisah, dan tidak beriman ?
Firman Tuhan mengajarkan bahwa “Carilah dahulu kerajaan Allah dan kehendakNya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu”. Inilah janji Firman Tuhan. Janji Firman Tuhan adalah murni seperti perak yang dimurnikan tujuh kali. Taurat Tuhan adalah sempurna, menyegarkan jiwa. JanjiNya adalah benar. Dan kita sebagai anakNya mengalami janji ini. Firman Tuhan mengajarkan kepada kita untuk mencari kerajaan Tuhan dan kehendakNya. Mencari kerajaan Allah berarti menjadikan Tuhan bertahta dalam seluruh hidup kita. Mencari kehendakNya berarti mencari apa yang Tuhan inginkan di dalam dunia ini dan juga di dalam diri kita. Untuk mencari kehendak Tuhan kita harus terus merenungkan Firman Tuhan dan melakukannya dalam hidup kita. Firman Tuhan menjadi pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita.
Sesuai dengan janjiNya bila kita mencari Tuhan dan kerajaanNya maka kita akan dicukupi kebutuhanNya. Firman Tuhan mengajarkan bahwa burung diudara yang tidak menanam diberi makan oleh Bapa di surga. Firman Tuhan mengajarkan bahwa bunga di ladang dihiasi oleh Bapa di surga. Maka demikian juga dengan kita. Kita lebih daripada burung di udara dan bunga di padang. Kita akan dicukupi kebutuhanNya. Firman Tuhan mengajarkan bahwa orang benar tidak akan kekurangan sesuatu yang baik. Firman Tuhan mengajarkan bahwa orang benar akan makan sekenyang-kenyangnya.
Karena pemeliharaan Bapa di Surga maka Firman Tuhan mengajarkan kita semua supaya tidak kuatir. Lebih dari Firman Tuhan mengajarkan supaya kita beriman kepada Tuhan; beriman kepada janjiNya yang murni dan benar. Hari esok tidak perlu dikuatirkan karena semuanya ada di tangan Tuhan. Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidup berkenan kepadaNya ( Mazmur 37 ). Hari esok ada di tangan Tuhan.
Apakah dengan begitu masalah hidup sehari-hari kita hilang ? Apakah dengan kita mencari kerajaan Allah dan kehendakNya maka masalah kita hilang ? Tidak ! Kita masih menghadapi kesulitan dan pergumulan-pergumulan hidup. Namun setiap hari ada anugerah baru. Ada kasih setia Tuhan. Firman Tuhan mengajarkan bahwa Besar kasih setia Tuhan, hari demi hari selalu baru setiap hari. Di dalam setiap hari ada anugerah baru, ada kekuatan baru, ada pertolongan baru. Sehari-hari dijalani dalam pemeliharaan Tuhan. Maka setiap hari kita melakukan perbuatan baik dengan anugerah dan kekuatan yang diberikan pada hari ini. Hari demi hari di dalam tangan pemeliharaan Tuhan. Dan sehari-hari hidup oleh iman kepada Tuhan. Sebab orang benar hidup oleh iman. Marilah mata kita tertuju kepada Tuhan yang memberikan iman kepada kita dan memimpin iman kita kepada kesempurnaan.






Read More......

Iman Yusuf

Iman Yusuf
Jeffrey Lim

“Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja” ( Kej 37:36 )

Seringkali di dalam hidup ini ada peristiwa hebat yang melanda kehidupan kita. Mungkin itu kematian seorang yang kita kasihi, ditinggalkan orang yang kita bergantung, berpindah ke lingkungan baru, jatuh miskin, dsb. Tetapi ada hal berat yang dialami oleh Yusuf. Dia dijual oleh saudara-saudaranya dan sampai ke Mesir. Pertama dia masih kecil dan lemah. Kedua dia masih bergantung kepada orang tuanya. Ketiga dia masih tidak berpengalaman. Keempat dia harus menghadapi lingkungan yang baru. Kelima dia tidak mengerti bahasa Mesir. Keenam dia harus menghadapi masyarakat baru. Beban ini sungguh tidak mudah. Pasti dia bergumul berat dan banyak susah.

Bagaimana saudara bila menjadi seperti Yusuf ? Akan putus asakah ? Bisa-bisa bunuh diri kah sampai paling parahnya ? Tetapi kita melihat dari teladan Yusuf. Dia boleh susah. Dia boleh bergumul berat tetapi dia tabah. Dan dikatakan TUHAN menyertai Yusuf sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil di dalam pekerjaannya. Ini luar biasa. Yusuf mempunyai iman dan bersandar pada TUHAN di dalam situasi yang sulit dan mengembara ini. Tetapi yang lebih sulit yaitu ketika peristiwa istri potifar, dia dituduh jahat dan akhirnya dimasukkan ke dalam penjara.
Saudara bila pernah susah kemudian naik di atas. Hati-hati. Bila sudah berada di atas dan jatuh akan sakit sekali. Bila sudah sukses kemudian gagal besar, ini berbahaya. Yusuf mengalami hal yang demikian. Dia sudah bisa menjadi seseorang yang berkuasa tetapi akhirnya dipenjarakan. Ini tidak mudah. Ini sulit. Tetapi Alkitab mencatat bahwa TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setiaNya kepadanya dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
Ada pelajaran dari kisah ini yaitu : Sebagaimana sulitnya hidup kita, ada Tuhan yang menyertai kita. Dan kita harus tabah dan beriman. Sebab kita hanya melihat sesuatu yang buruk dan sulit melihat masa depan yang Tuhan rencanakan. Penglihatan kita terhadap masa depan sangat terbatas sehingga kita bisa kuatir akan masa depan. Tetapi puji Tuhan bahwa Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Saudara-saudara Yusuf mereka-rekakan kejahatan tetapi Tuhan memakainya untuk kebaikan. Pada akhirnya karena pemeliharaan Tuhan maka Yusuf dipakai Tuhan untuk memelihara bangsa Israel di Mesir.
Kelihatannya Yusuf sukses dan jadi orang besar. Tetapi selalu ketika seseorang menjadi besar ada proses dan tangisan yang orang lain tidak lihat.
Maukah saudara menjadi orang yang dipakai Tuhan dan melewati proses ? Maukah saudara tabah di dalam menghadapi kesulitan hidup ini ? Maukah saudara percaya kepada Tuhan yang menyertai saudara ?




Read More......

Rabu, 22 Oktober 2008

Ucapan Bahagia

UCAPAN BAHAGIA
Ko Ivan

Semua orang mencari damai di dalam hidupnya. Namun definisi damai setiap orang bisa berbeda, dan maka cara mencari damai itu juga berbeda, karena tujuan mempengaruhi cara. Kalau definisi seseorang tentang damai itu salah, apa yang ia dapatkan juga akan menjadi hampa dan tidak berguna.

Menurut dunia, ada beberapa definisi damai, yaitu: 1) Tidak ada konflik, 2) Ketenangan suasana hati. Dari kedua definisi damai ini, banyak orang ingin pergi ke gereja, merasa bahwa gereja sepatutnya menyediakan damai karena suasananya sesuai. Kalau memang damai sesuai dengan suasana hati, bagaimana dengan Yesus? Saat di Getsemani, Yesus takut, gentar dan sedih. Namun, bahkan di saat-saat seperti itu, Ia tidak pernah kehilangan damai sedetikpun.

Jadi apa itu damai? Saat orang kehilangan relasi dan tempat, ia akan kehilangan damai. Maka damai sesuai dengan tempat dan relasi. Jika kita menantang Tuhan dan bergeser dari tempat dan relasi yang seharusnya, maka kita tidak bisa berdamai dengan Tuhan¾menyebabkan kita untuk tidak bisa berdamai dengan orang lain dan diri sendiri. Saat kita belum menerima Tuhan, kita tidak akan bisa menemukan damai yang sejati.

Kita, sebagai orang Kristen yang sudah mendapatkan damai yang sejati, harus mau membagikannya, walaupun kita tahu bahwa respon dunia terhadap sikap kita itu akan negatif. Namun sikap dunia yang menolak dan justru menganiaya kita, pembawa damai, memberi indikasi bahwa dunia sangat membutuhkan dunia. Maka itu kita harus terus membagikan damai kepada dunia, yang akan menjadi sangat sulit. Namun kesulitan pada saat dialami tidak enak, namun ketika waktu telah lewat akan menjadi harta yang berharga bagi kita.

Read More......

Our Sufficiency in Christ

Our sufficiency in Christ
Jeffrey Lim

II petrus 1: 3

Dalam ayat ini dikatakan bahwa Kristus telah menganugrahkan kepada kita, setiap orang percaya segala sesuatu yang berguna untuk hidup dan kesalehan. Kristus datang sehingga kita yang berada dalam Dia memiliki hidup yang berkelimpahan. Kita orang percaya diberi janji untuk hidup yang bukan sekedar hidup melainkan hidup yang berkelimpahan.
Kristus itu cukup untuk memenuhi kebutuhan rohani kita. Kita yang percaya pada-Nya diberi segala kekayaan berkat rohani, hak untuk menjadi anak – anak Allah, lebih dari itu, seluruh perjanjian dalam Firman Tuhan berlaku bagi kita di dalam Kristus Yesus. Namun begitu banyak orang yang tidak sadar akan hal ini dan bahwa ia orang yang seharusnya berbahagia karena semua hal ini. Mata rohani kita seringkali dibutakan oleh dosa , filsafat dunia sehingga tidak bisa melihat kekayaan pengharapan ini. Hanya Kristus yang bisa memberi kita terang, mencelikkan mata rohani kita yang buta sehingga bisa melihat terang Tuhan, membukakan telinga kita untuk bisa mendengar Firman Tuhan, membangkitkan jiwa kita yang sudah mati, mentahirkan hati kita yang najis. Untuk semua inilah Mesias datang ke dalam dunia.
Kita bukan produk dari masa lalu kita, bukan produk dari kegagalan kita, melainkan karya Kristus yang sempurna di atas kayu salib. Dalam ef 2 : 9, Ada suatu rencana yang sudah ditetapkan untuk kita sejak dulu, ada perbuatan – perbuatan baik yang sudah ditetapkan untuk kita. Ada ciptaan baru dalam kita. Roh Kudus menghidupkan kita yang sudah mati melalui karya kematian Kristus di atas kayu salib. Kita juga mendapat berkat rohani yang begitu berlimpah melalui kegenapan pekerjaan kristus di atas kayu salib.
I kor 1: 31 mengatakan bahwa Kristus adalah hikmat kita, pembenaran kita, dan Ia adalah pribadi yang menebus dan menguduskan kita.
Dari wahyu umum manusia mengenal Tuhan sebagai sang pencipta. Melalui wahyu khusus kita memperoleh pengenalan akan Tuhan sebagai penebus kita. Kristus adalah hidup kita. Kristus juga adalah hikmat kita. Hikmat adalah hikmat Allah. Hikmat adalah personifikasi Kristus. Segala sesuatu yang diciptakan Allah, dicipta berdasar kebijaksanaan. Dalam suatu design ada suatu tanda bahwa design itu ada yang mendesign. Sehingga setiap kita mempelajari sesuatu, kita harus bisa melihat hikmat Tuhan. Saat Tuhan mencipta manusia, Ia mencipta kita dengan hikmat bahkan memberi hikmat itu bagi kita.
Hanya kacamata Firman Tuhan saja yang bisa membuat kita melihat dunia secara menyeluruh dan benar. Kekristenan melihat segala sesuatu dengan 2 layer, pencipta dan ciptaan. Kristus harus menjadi hikmat kita agar kita bisa melihat realitas dengan benar, menginterpretasi segala sesuatu berdasar interpretasi kita.
Kristus adalah kebenaran kita. Saat manusia jatuh dalam dosa, manusia takut, malu, kuatir, bersalah di hadapan Tuhan. Manusia malu karena kehilangan kemuliaan Allah. Manusia takut oleh penghukuman Tuhan. Manusia bersalah karena sudah melanggar Firman Tuhan, bergeser dari status manusia yang seharusnya. Manusia selalu menutupi kesalahan dengan berusaha membenarkan diri sendiri juga menyalahkan orang lain atau juga lingkingan. Menganggap diri hanya sebagai korban makanya berdosa. Dosa membuat hati nurani menegur, merasa bersalah.
Manusia dibenarkan bukan karena kita sendiri, namun hanya karena pekerjaan Kristus di atas kayu salib sehingga kita beroleh pembenaran. Walaupun sudah dibenarkan di hadapan Allah tapi seringkali kita masih sering dikejar hati nurani yang merasa bersalah. Tapi Tuhan lebih besar daripada hati nurani. Kita harus datang pada Tuhan. Lebih dari hati nurani, Iblis juga menggoncang iman kita. Walau Tuhan sudah membenarkan kita, Iblis berusaha meyakinkan kita kalau kita masih bersalah. Karena itu kita butuh persenjataan Firman Allah, memerangi Iblis.
Saat kita percaya pada Kristus, kita ada suatu persatuan dengan Kristus, membenarkan dan menyucikan kita. 3 hal yang menyucikan kita, darah, Firman juga Roh Kudus. Saat kita sudah percaya dan berbuat dosa, kita pasti dengan segera akan kembali mohon pengampunan Tuhan. Yohanes berkata kalau orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa lagi, maksudnya adalah tidak terus – menerus berbuat dosa. Injil bukan anugerah yang murah. Saat kita diselamatkan, kita pasti akan berbuah roh. Tapi semua membutuhkan proses. Dalam pengudusan ada prosesnya. Saat Kristus sudah ada di dalam kita, kita pasti akan berbuah pada waktunya.
Kristus adalah penebus kita. Dia yang mendamaikan kita dengan Allah. Memperbarui relasi kita dengan Allah. Ia bukan saja dikembalikan ke posisi kita semula, tapi ditinggikan posisinya. Dari yang serupa Adam menjadi serupa Kristus.
Manusia tidak bisa mengerti wahyu khusus tanpa wahyu umum. Alkitab harus disertai wahyu umum. Begitu pula sebaliknya. Wahyu khusus membantu kita untuk mengerti wahyu khusus. Kristus cukup dalam hidup kita. Maksudnya adalah bukan kita membuang semua hal yang di luar Alkitab. Kristus cukup untuk kita maksudnya kebutuhan rohani kita dipenuhi di dalam Kristus.
Kita cukup dalam hidup kita karena kita punya Allah Tritunggal. Allah adalah warisan kita. Kita punya Roh Kudus sebagai meterai. Segala hal dalam dunia ini menjadi bermakna bagi kita di dalam Tuhan.

Read More......

Back to the Original Plan

Back to the Original Plan
Sdri. Maya

Roma 5: 8-11

Sebagai orang Kristen, kita harus belajar untuk menggunakan ‘kacamata’ atau cara pandang orang Kristen. Hal ini berarti kita harus melihat segala masalah dengan menggunakan kacamata orang Kristen.

Masalah yang paling mendasar di dunia ialah tentang Creation, yang menanyakan the origin of the universe. Dunia percaya bahwa dunia ini diciptakan dengan adanya suatu ledakan besar (Big Bang Theory) dan juga evolusi. Kita sebagai orang Kristen harus percaya bahwa Allah menciptakan segalanya, dan bahwa Dialah pencipta dan kitalah ciptaannya.

Pertanyaan kedua, ialah tentang Fall, yang menanyakan the problem of evil. Manusia bertanya, dari mana asalnya kejahatan? Psikologi percaya bahwa tidak ada orang berdosa, hanya ada orang yang psikopat. Di Alkitab ditulis, bahwa manusia telah berdosa akibat dari dosa awal manusia. Dosa awal manusia terjadi saat manusia ingin menjadi Allah.

Pertanyaan ketiga, ialah tentang Redemption, yang menanyakan a way out from the power of evil. Di zaman post-modern ini masih adanya mitos kemajuan zaman modern, yang percaya bahwa untuk maju perlunya ada progress and development .

Tetapi apakah kita makin maju dengan adanya teknologi yang maju? Dahulu sebelum adanya handphone, orang di’paksa’ untuk menghafal nomor telepon, dengan adanya handphone, orang jadi malas menghafal, karena akan lebih gampang jika kita buka contacts saja dan melihat nomor telepon. Teknologi tidak memberi kita kemajuan tetapi memberi kita kemudahan.

Bagaimana dengan obat-obat untuk penyakit yang makin berkembang? Apakah itu membuat kita makin maju? Anehnya, dengan ilmu obat-obatan yang sudah berkembang, penyakit-penyakit juga berkembang menjadi bervariasi. Zaman dahulu belum pernah adanya penyakit flu burung,lupus, dll.

Justru dengan adanya teknologi yang maju, kita mengalami kemunduran. Kemunduran berarti harga yang dibayar oleh segala kenyamanan tersebut tidak sebanding dengan akibatnya. Kesalahan utama dari mitos modernisme itu ialah tidak memikirkan harga yang dibayar, yaitu seperti Global Warming.

Agama-agama menawarkan banyak jalan keluar dari dosa. Orang Budha percaya bahwa untuk keluar dari dosa dan pergi ke Nirvana dengan mematikan segala keinginan duniawi, sedangkan orang Yahudi percaya bahwa dengan berbuat baik kita dapat bebas dari dosa dan pergi ke Sorga.

Sedangkan Kristen percaya satu-satunya jalan lepas dari dosa adalah dengan Karya Keselamatan Kristus Yesus, dengan harga yang dibayar ialah Anak Allah. Allah membayar dosa kita secara tuntas sampai dasar dari kejahatan yaitu dosa. Dengan itu, kita telah bebas dari dosa.

Kristus membawa kita untuk dicipta ulang dan menjadi manusia yang baru (Recreation), didamaikan kembali dengan Tuhan (Reconciliation), dan juga dibebaskan dari dosa (Freedom).

Pada saat penciptaan kita diciptakan dan Tuhan melihat itu sungguh amat baik (Kejadian 1:31) (Formed), tetapi saat kejatuhan kita jatuh dalam dosa (de-formed). Maka dari itu, diperlukan Redemption, agar kita menjadi Re-formed, yang berarti kembali diciptakan. Back to the Orginal Plan.

Apakah saat ini kita sudah ditebus? Jikalau kita ditebus mengapa kita masih melakukan dosa? Jawaban dari pertanyaan diatas ialah Already but not yet.


Read More......

Not as It is supposed to be

“Not As It is Supposed to Be”
Kak Maya
(Worldview: Fall)
September 7, 2008

Semakin hari dunia semakin hancur. Semakin hari akan semakin terlihat berbeda orang-orang yang sudah terpilih untuk ditebus dan yang tidak ditebus. Setelah worldview penciptaan (menurut kacamata dunia, ‘asal usul kehidupan’), dimana tidak ada kejahatan, dosa, kerusakan maupun kematian, maka selanjutnya adalah worlview kejatuhan. Manusia telah membuka gerbang kejahatan, dimana manusia jatuh ke dalam dosa. Ini disebut fall atau, menurut kosakata dunia, asal usul kejahatan.

Di dalam penciptaan, terdapat dua kategori, yaitu Pencipta dan ciptaan. Di antara dua kategori ini, terdapat qualitative difference (perbedaan kualitatif) dimana ciptaan berbeda dan tidak bisa melampaui Pencipta. Walaupun begitu, di dalam Kejadian 3:5-6, manusia sebagai ciptaan ingin menjadi seperti Tuhan, Sang Pencipta. Saat Adam dan Hawa telah memakan buah dari pohon pengetahuan itu, mereka takut dan bersembunyi. Pada saat Tuhan bertanya kepada Adam, “Di manakah engkau?” (Kej. 3:9), ini merupakan sebuah kalimat penghakiman. ‘Dimana’ di dalam pertanyaan ini adalah tentang posisi Adam sebagai ciptaan. Tuhan sedang bertanya, “Mengapa kamu ada di posisi ini? Kamu tidak seharusnya berada di sini.” Disinilah inti dari worldview fall, dimana manusia bergeser dari posisi seharusnya. Hal ini juga harus menjadi pemikiran bagi kita. Pada waktu kita ingin menjadi Tuhan, pada saat kita berdiam di dalam kenyamanan kita sendiri dan tidak mau melakukan perintah Tuhan, apakah kita sedang menjauhkan Tuhan? Apakah kita sedang menurunkan Tuhan dari tahtaNya?

Saat ini, laki-laki sulit mencari pekerjaan, dan setiap wanita telah melahirkan dengan susah payah. Ini adalah konsekuensi jatuhnya manusia ke dalam dosa, seperti yang dikatakan di dalam Kejadian 3:16-17. Walaupun begitu, karena ini merupakan ketetapan Tuhan pada saat penciptaan, sesulit apapun, manusia akan tetap menjalani hidupnya dengan pekerjaan dan keluarga. Sebagai ciptaan, kita telah berdosa dengan menggeser diri dari tempat semula dengan keinginan untuk menjadi satu level dengan Tuhan. Sebagai pemegang agama Kristen, yaitu satu-satunya agama yang Tuhannya rela berkorban untuk umatNya, kita harus bisa mengalami redemption, dimana kita kembali ke posisi awal dan ikut berbagian di dalam pekerjaan Allah.

Read More......

Biblical View of Health and Illness

Biblical view of Health and Illness
Jeffrey Lim

Manusia memiliki dua bagian, yaitu tubuh dan juga jiwa (atau roh - dikotomi). Kedua ini saling berinteraksi. Tubuh kita ialah bait Allah (1 Kor 6:19), anggota Kristus (1 Kor 6:15), dan tubuh juga digunakan untuk dipersembahkan untuk Kemuliaan Allah (Rom 12:1, 1 Kor 10:3) maka dari itu kita perlu menjaga tubuh kita.

Tuhan Allah secara umum menjanjikan kita kesehatan, jika kita mengingat ajarannya (Am3:1-2), dan takut akan Tuhan (Am 3:5-8), dan juga mematuhi peraturannya (Am 10:27). Maka dengan kita memuliakan Tuhan akan membantu kita menjadi sehat tetapi paradoksnya adalah perlu diingat bahwa tidak semua orang yang mengasihi Tuhan itu selalu sehat.

Ada banyak hal yang dapat membantu kita untuk menjaga tubuh kita untuk hidup sehat, seperti Komunikasi yang baik (Am 12:18,13:3,16:24), menghormati orang tua (Kel 29:12,21:17, Ul 5:16, Im 20:9, Am 30:17), mendengarkan hikmat bijaksana, (Am 12:18, 13:14), bersikap benar antar sesama (Am 28:16), Membantu orang yang membutuhkan (Yes 58:10-11), Sikap positif atas hidup ( Am 14:3, 15:15,30, 17:22).

Ada banyak hal juga yang menghalangi diri kita untuk menjadi sehat, yaitu kekhawatiran (Am 13:25), Hidup hanya mengikuti hikmat sendiri (Am 14:12), Kesedihan ( Am 15:13), pandangan yang negatif atas hidup (Am 18:14), Iri hati (Am 14:30), Kebodohan (Peng. 7:17), Kejahatan (Am 10:27), Pemberontakan (Am 6:14), Tidak menghindar dari kejahatan ( Am 3:7,8 ), Alkohol, dan juga imoralitas seperti AIDS, dll.

Maka mengapa sakit dapat terjadi?
Pertama, karena sejak Adam, manusia telah jatuh dalam dosa, dan upah dosa ialah maut, dan maut inilah yang membuat adanya penyakit. Kedua, penyakit ada sebagai hukuman dan juga ganjaran untuk orang berdosa (Yak 5: 15-16), seperti saat Daud berdosa mengakibatkan anaknya sakit dan meninggal. Ketiga, penyakit dapat digunakan untuk mempertobatkan orang, seperti di Bil 21:5-7. Keempat, sakit mencegah kita untuk berbuat dosa ( 2 Kor 12:7). Kelima, agar kita dapat bertumbuh. Keenam adanya penyakit untuk memberitahu pada kita bahwa dunia ini hanyalah sementara, ada suatu tempat yang bebas dari segala penyakit, yaitu Sorga. Terakhir, penyakit ada agar kita dapat memuliakan nama Tuhan (Yoh 9:1-3 ). Maka dari itu saat kita sakit, apakah kita dapat serupa dengan Kristus ? Karena saat kita sakit, ialah saat dimana kita kesusahan, kita dapat menunjukkan sikap asli kita. Seperti Fanny Crossby, William Cowper yang mau berjuang memuliakan Tuhan dalam saat susah, dan sedih? Atau malah memaki-maki dan memarahi Tuhan atas kesengsaraan kita?


Read More......

Hati yang Suci

Hati yang Suci
Ev. Ivan Kristiono
31 Agustus 2008

Dalam Matius 5 : 8, ditulis bahwa syarat untuk melihat Tuhan adalah hati yang suci. Berbeda dengan sebagian besar orang yang mengatakan bahwa untuk melihat Tuhan harus menggunakan logika. Dalam kekristenan hanya ada 2 macam logika, yang benar dan yang salah.
II Kor 10-12 dibuat sebagai pengenalan diri Paulus yang saat itu kerasulannya diragukan oleh jemaat Korintus. Tapi lewat pasal-pasal ini kita bisa mengenal Paulus. Pada pasal 12, Paulus membedakan dirinya sendiri jadi 2, yang sombong dan yang rendah hati. Paulus bisa dikatakan orang yang low profile; dia tidak pernah menggunakan otoritas rasulnya untuk memaksa orang mengikuti ajarannya. Paulus juga bukan orang yang suka memamerkan penglihatan yang dia alami; orang yang bermegah atas penglihatan adalah orang yang bodoh. Paulus tidak mau dinilai orang lebih tinggi dari yang seharusnya, karena itulah dia tidak pernah menceritakan penglihatannya kepada orang-orang yang akhirnya bisa membuat dia menjadi legenda di antara orang-orang, kecuali jemaat Korintus yang memaksa dia berbuat demikian. Di hadapan Allah, Paulus mendapat gocohan Iblis yang mengajar dia untuk tetap rendah hati di dalam setiap anugerah yang diberikan Allah padanya.
Yoh 20:29 mengatakan berbahagialah yang tidak melihat. Sekilas ayat ini seperti bertentangan dengan Mat 5:8. Tapi sebenarnya tidak demikian. Karena yang dimaksud dengan melihat di Mat 5:8 bukanlah melihat secara fisik, tapi yang percaya pada Tuhan. Dalam hidup bukan melihat Tuhan secara fisik yang harus dikejar seperti pikiran orang Yahudi pada masa itu.
‘Murni hatinya’ juga tertulis di Mzm 24:3-5. Maksud dari murni hati adalah jujur, tidak membangun kesucian diri di luar, tidak mendua hati, serta menjadikan Tuhan sebagai pusat hidup, tidak hidup berpura-pura dan munafik di hadapan Tuhan sehingga menjadi seorang yang layak di hadapan Tuhan, layak untuk menerima berkat.
Manusia semakin memiliki uang, akan semakin memegang miliknya itu. Maka murni hati harus miskin di hadapan Allah. Baik di hadapan Allah maupun manusia harus jujur dan bersih. Jujur dalam arti mengumakan Tuhan dalam seluruh kehidupan. Kalau bukan Tuhan yang menjadi pusat hidup, yang terlihat hanyalah efek dari kejujuran padahal dalamnya busuk.
Murni hati adalah suatu komitmen tidak bersyarat untuk mengikut Tuhan. Melihat Tuhan adalah bisa melihat panggilan dan rencana Tuhan di tengah-tengah zaman kita ditempatkan, benar-benar mengerti rencana Tuhan dan tidak kompromi dengan dunia.

Read More......

Selasa, 21 Oktober 2008

Bagaimana sikap kita terhadap ajaran yang tidak Alkitabiah ?

Bagaimana sikap kita terhadap Ajaran yang tidak Alkitabiah ?
Jeffrey Lim

Seringkali kita menghadapi dilemma menghadapi ajaran yang tidak Alkitabiah yang beredar sekarang ini. Bagaimana kita harus menyikapinya ? Apakah menegurnya ? Atau membuat pembawa ajaran itu menjadi diam. Orang modern sekarang ini mempunyai pandangan bahwa kita harus saling menghormati. Kalau kita menegurnya maka kita tidak menghormatinya. Sebab semua ajaran sama validnya. Untuk mendiamkan ajaran tertentu adalah salah dan tidak menghormati mereka dan bisa dianggap tidak toleransi atau berpikiran sempit. Di dalam dunia ini membuat seseorang menjadi diam adalah lawannya kasih. Tetapi bagaimana menurut Alkitab.

Di dalam 1 Tim 1:1-7, tujuan Paulus menulis surat Timotius itu agar Timotius diberi pertolongan bagaimana menghadapi pengajar sesat. Paulus memberi perintah ( 1:1 ) dari Allah untuk menasihatkan orang-orang tertentu agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain. Dan yang paling baik adalah ayat ke 5 yaitu “Tujuan dari nasihat ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas” ( ay 5 ).
Mengapa menegur adalah mengasihi ? Karena esensi dari kasih adalah mencari kebaikan di dalam diri orang lain. Karena pengajaran sesat hanya membawa orang jauh dari Tuhan dan merusakkan iman maka pengajar sesat harus ditegur supaya mereka berhenti memberitakan hal itu.
Di dalam Alkitab ada beberapa hal bagaimana kita meresponi ajaran sesat :
Yeremia 23:16-20 -> Jangan mendengarkan mereka
Matius 7:15-23 -> Berhati-hatilah
2 Tim 2:22-26 -> Menasihati dengan lemah lembut
1 Tit 1:7-11 -> Berpegang teguh pada ajaran yang benar supaya dapat mendorong orang lain dengan pengajaran yang benar dan menolak mereka yang melawan.
Aplikasi bagi kita :
Kalau begitu ketika ada orang yang mengajarkan ajaran sesat, kita harus berkata di dalam kebenaran. Speak truth in love. Sebab ajaran itu mempengaruhi pikiran dan pikiran mempengaruhi hidup. Bahkan kita mengenal kehendak Allah adalah melalui akal budi ( Rom 12:2 ). Kita diperbaharui hidupnya juga di dalam sikap akal budi kita ( Ef 4:20-23 ). Kita mengerti hal-hal rohani juga melalui pikiran kita ( Kol 1:9-12 ). Karena itu ajaran harus dijaga untuk menjaga kemurnian gereja.
Marilah kita berkata kebenaran di dalam kasih terhadap orang-orang yang tidak mengajarkan pengajaran tidak Alkitabiah. Jangan menganggap kasih itu lemah lembut dan membiarkan mereka. Kasih itu benar adanya. Kasih ingin membangun orang lain. Jadi lebih baik berargumentasi daripada mendiamkan kebenaran diinjak-injak. Lebih baik dimusuhi daripada membiarkan orang lain merusak.


Read More......

Arti di dalam Kesia-siaan

Arti di dalam Kesia-siaan
Jeffrey Lim

“Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia” ( Pengkhotbah 1:2 )

Salah satu kitab yang paling aneh di dalam Alkitab adalah Kitab Pengkotbah. Dan yang kedua adalah kidung agung. Mengapa kitab pengkotbah begitu aneh ? Karena isinya sepertinya pesimis dan berisi hal yang bersifat sia-sia. Bukankah Alkitab seharusnya optimis ? Bukankah Alkitab seharusnya memberikan pengharapan ? Bukankah iman itu didasarkan kepada pengharapan ? Bukankah juga Alkitab seharusnya juga memberikan arti ? Malahan kitab pengkotbah mengatakan sia-sia. Bukankah hal ini aneh ?

Pertanyaan berikutnya adalah siapa yang menulis kitab Pengkotbah ? Dikatakan di dalam ayat 1 bahwa “Inilah perkataan Pengkotbah, anak Daud, raja di Yerusalem” ( Pengkhotbah 1:1 ). Berarti Pengkotbah adalah anak Daud. Siapakah dia ? Anak Daud begitu banyak. Pengkotbah sendiri tidak mengutarakan namanya. Dia menyembunyikan namanya. Di dalam Tradisi mengatakan dia adalah Raja Solomo. Dan saya berpendapat bahwa dia adalah raja salomo. Mengapa ?
Pertama, Dikatakan bahwa Raja ini anak Daud.
Kedua dikatakan bahwa Raja ini adalah Raja yang berhikmat. Di dalam ayat 16 dikatakan bahwa “Lihatlah, aku telah memperbesar dan menambah hikmat lebih dari semua orang yang memerintah Yerusalem sebelum aku, dan hatiku telah banyak memperoleh banyak hikmat dan pengetahuan.” Bila kita mengingat mengenai hikmat maka kita mengkaitkan hal ini dengan Raja Salomo yang pernah meminta hikmat kepada Tuhan. Salomo juga diberi anugerah hikmat karena dia mampu menulis amsal dengan begitu limpah, mengerti hewan, mengerti tumbuhan, mengerti etika, mengerti sosial, mengerti kerajaan, mengerti pemerintahan, mengerti hubungan dengan Allah, mengerti hukum di dalam kehidupan, dsb.
Ketiga dikatakan bahwa Raja ini adalah Anak Daud dan Raja di Yerusalem dan Raja Isreal. “Inilah perkataan pengkotbah, anak Daud di Yerusalem” ( Pengkhotbah 1:1 ) “Aku , Pengkotbah adalah raja atas Israel” ( Pengkhotbah 1:12 ) . Ini klue yang menentukan. Mengapa ? Sebab setelah Raja Rehabeam, Israel pecah menjadi kerajaan utara dan kerajaan selatan. Kerajaan Utara disebut kerajaan Israel dan Selatan disebut Yehuda. Ibu kota Yehuda adalah Yerusalem sedangkan Ibukota Israel adalah Samaria. Tetapi dikatakan bahwa Raja ini adalah Anak Daud, Raja di Yerusalem, dan Raja Israel. Bila kita melihat bahwa periode dimana Israel ibukotanya adalah Yerusalem adalah periode di jaman Saul, Daud dan Salomo dan Rehabeam. Saul tidak mungkin dan Rehabeam tidak mungkin. Apalagi Daud. Maka hal yang paling pasti adalah Raja Salomo.
Kemudian Raja Solomo dilukiskan di dalam kitab ini bahwa dia sudah pernah mencoba banyak hal di dalam dunia ini. Dia sudah memperdalam hikmat bahkan sampai tingkat yang tinggi sekali. Dia mencoba kesenangan dan kegirangan di dalam hidup ini. Dia melakukan pekerjaan yang besar dan mendirikan, membangun rumah-rumah, menanami kebun-kebun anggur, dan taman-taman. Dia menjadi besar dan menjadi tuan atas budak-budak. Dia mengumpulkan harta begitu banyak. Dia ditemani oleh banyak perempuan-perempuan. Bila kita merenungkan hidup Salomo, dia pernah masuk ke dalam hedonisme, ke dalam cinta filsafat dan hikmat, ke dalam kemewahan, ke dalam materialisme, dan ke dalam banyak filsafat dan ide. Dia benar-benar bukan saja mengetahui secara teori tetapi mempraktekkannya. Dia orang yang berpikir dan melakukan. Kuasanya begitu besar.
Tetapi akhirnya Salomo menyimpulkan bahwa semuanya adalah sia-sia. Semua ini adalah tidak berarti. Semua yang dia kejar adalah kosong adanya. Ini sungguh mengejutkan. Dan kitab Pengkhotbah ini berisi hikmat yang tinggi luar biasa. Ini menjelaskan bahwa usaha manusia di dalam dunia ini untuk mencari sesuatu apapun yang hebat, mewah dan luar biasa di luar Tuhan Allah sendiri adalah kesia-siaan belaka. Ini menjelaskan bahwa setelah manusia jatuh di dalam dosa maka kehidupan manusia ada di dalam kesia-siaan belaka. Semua kosong, semua tidak berarti, semua sia-sia. Sungguh pesimis, sungguh nihilis, zero dan void.
Saya hendak mengajak kita berpikir apakah kalau begitu hikmat, materi, nama baik, kekayaan, kenikmatan semuanya sia-sia. Apakah Pengkhotbah mau mengajarkan demikian ? Satu hal bila pengkhotbah mengatakan semua sia-sia dan tidak berarti atau kosong, mengapa pengkhotbah mengatakan semua itu sia-sia. Bukankah kalau semua sia-sia maka sia-siapun adalah sia-sia ? Bukankah Pengkhotbah sedang berkontradiksi dengan pernyataannya sendiri ? Bukankah kalau semuanya kosong, mengapa berbicara mengenai kekosongan seolah-olah kekosongan itu ada ? Bukankah kalau kosong tidak dapat dibicarakan ? Bukankah kalau sia-sia maka tidak bisa mengatakan sia-sia ? Karena ketika seseorang mengatakan sesuatu sia-sia maka sebenarnya ada makna bahwa segala sesuatu sia-sia. Maka masih ada makna. Masih ada arti.
Satu hal bahwa Pengkhotbah tidak berkontradiksi dengan dirinya sendiri. Pengkhotbah tidak berkontradiksi dengan pernyataannya. Bahkan di dalam pernyataannya terkandung paradoks yang dalam. Sia-sia ! Itu adalah arti. Tetapi kalau bicara arti, arti ini harus dikaitkan pada sumber arti. Di dalam hal ini Pengkhotbah hendak mengkaitkan arti dengan Tuhan sendiri. Arti adalah di dalam Tuhan.
Segala sesuatu ada artinya. Ini adalah pernyataan yang saya mau tekankan. Bahkan kesia-siaan pun ada artinya. Tetapi arti ini ada karena dikaitkan dengan Tuhan Allah. Mengapa semuanya ada arti ?
Saya berpendapat semuanya ada arti karena sejarah hidup manusia ada di dalam Sejarahnya Tuhan. History adalah HIS Story. Semua sejarah ini ada maknanya karena Tuhan Allah adalah sumber makna. Karena itu sejarah ada artinya. Apakah penderitaan ada artinya ? Ada artinya ! Apakah sakit penyakit ada artinya ? Ada artinya ! Apakah kematian ada artinya ? Ada artinya ! Apakah bahkan dosapun ada artinya ? Ada artinya ! Lebih ekstrim lagi adalah apakah orang tidak percaya dan berdosa yang berada di dalam kesia-siaan ini ada artinya ? Mungkin kita berpikir tidak ada artinya. Tetapi bukankah semua ini ditulis ? Bukankah kalau begitu ada artinya ? Paling sedikit adalah mengajarkan orang untuk takut akan Tuhan. Mengajarkan orang untuk gentar terhadap hidup dan mencari arti di dalam Tuhan. Lebih jauh apakah kitab pengkhotbah ada maknanya ? Kalau kitab Pengkhotbah yang berbicara mengenai kesia-siaan tidak ada maknanya, mengapa kitab ini ditulis dan bahkan ada di dalam Alkitab ?
Jadi kesimpulannya adalah segala sesuatu ada maknanya dan semuanya dikaitkan dengan sumber makna yaitu Tuhan Allah sendiri.
Renungan ini sampai disini dan marilah kita mencoba merenungkan banyak makna di dalam banyak hal. Ada baiknya saudara pernah mengalami kekosongan makna supaya menyadari bahwa ketika mengalami kekosongan makna itu adalah sedang mengalami arti hidup. Tetapi lebih jauh ada baiknya saudara yang mengalami kekosongan makna bertemu dengan Kristus yang adalah sumber hidup yang akan membawa saudara kepada hidup yang berkelimpahan.
Tetapi satu hal bahwa di dalam menemukan makna, kita tidak bisa memahami realitas ini dengan sepenuhnya. Karena Pengkhotbah mengatakan bahwa “Tuhan memberikan kekekalan di dalam hati manusia. Tetapi manusia tidak dapat memahami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir”. Intinya adalah jangan kita ingin mengetahui semua misteri hidup ini karena itu tidak mungkin dan tidak diperbolehkan. Kita hanyalah manusia yang terbatas. Tetapi intinya adalah kita bersandarkan diri kita pada Tuhan yang mengetahui setiap misteri hidup. Kita beriman sama Tuhan sebab orang benar hidup oleh iman.

Read More......

Apakah Silsilah Yesus ada maknanya bagiku ?

Apakah Silsilah Yesus ada maknanya bagiku ?
Jeffrey Lim

Waktu kita baca Matius 1 disana terdapat silsilah keturunan Yesus yang cukup panjang. Waduh kita jadi bingung ! Koq banyak banget silsilah orang-orang. Apakah bagian silsilah ini ada makna rohani? Buat apa dicatat pusing-pusing bikin penuh ! Apakah ada gunanya ? Nanti dulu ! Bukankah setiap tulisan dalam Alkitab adalah Firman Tuhan? Maka pasti silsilah ini ada maknanya. Nah tujuan dari artikel ini yaitu untuk refleksi. Sebelum memulai refleksi ada beberapa prinsip yang penting.

Pertama, ada prinsip bahwa tidak ada orang kecil di dalam Alkitab. Semua orang itu unik dan punya maknanya di dalam hidup, baik bermakna untuk Tuhan ataupun bermakna melawan Tuhan. Semuanya ada makna. Tidak ada orang kecil di dalam Alkitab.
Kedua, semua cerita manusia ini merupakan satu cerita dari awal sampai akhir yang membentuk cerita mengenai Tuhan sendiri. History berarti HIS story. Dan di dalam sejarah cerita manusia ini maka setiap manusia membentuk satu cerita besar dan mengisi perannya masing-masing. Sekali lagi tidak ada orang kecil dan orang yang tidak signifikan. Semua ada perannya dan maknanya.
Ketiga, Tuhan menjanjikan bahwa segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Tuhan. Berarti keseluruhan hidup setiap orang percaya, mencakup hal-hal baik yang berkenan kepada Tuhan maupun kesalahan / dosa, pada akhirnya oleh anugerah dan kasih karunia Tuhan, Tuhan atur semuanya mendatangkan kebaikan bagi mereka. Inilah tangan Tuhan yang penuh dengan anugerah, Mahakuasa dan Mahaajaib.
Sekarang mari kita merenungkan beberapa tokoh, baik tokoh yang berperan besar maupun berperan lebih “kecil” tetapi semuanya dipakai Tuhan untuk menjadi nenek moyangnya Tuhan Yesus. Mereka semua berperanan penting. Bukankah kalau tidak ada mereka tidak ada Tuhan Yesus yang berinkarnasi ke dalam dunia? Dan yang lebih dari itu yaitu mereka diberikan satu hak istimewa menjadi nenek moyang Tuhan kita. Mereka ada di dalam garis keturunan untuk melahirkan Mesias, sang Kristus. Hidup mereka berbahagia.
Dikatakan didalam pembukaan Matius 1 dicatat : Silsilah keturunan Yesus, keturunan Daud, keturunan Abraham. Dua orang besar ini menjadi nenek moyang Kristus Yesus. Sebenarnya dengan dua perkataan keturunan Abraham dan keturunan Daud ini mempunyai makna yang besar sekali.
Pertama, Tuhan sudah berjanji pada Abraham bahwa keturunannya akan menjadi berkat bagi banyak bangsa. Dan di dalam kitab Galatia dikatakan bahwa keturunan ini singular (tunggal), yaitu Tuhan Yesus Kristus. Dia adalah penggenapan janji Allah. Sebenarnya kalimat ini sudah seringkali kita dengar dan rasanya biasa-biasa saja. Tetapi coba bayangkan kalau kita membaca seluruh sejarah Alkitab. Dimulai dari Adam dan Hawa yang berdosa. Seluruh umat manusia akan mati di dalam dosa dan tidak ada harapan. Tetapi Tuhan memberikan pengharapan bahwa keturunan perempuan akan meremukkan kepala ular. Kemudian sampai peristiwa Kain dan Habel. Ternyata Kain bukanlah juru selamat yang meremukkan kepala ular. Sebaliknya dia adalah keturunan ular yang membunuh adiknya sendiri. Kejahatan manusia semakin menjadi dan akhirnya Tuhan mendatangkan air bah yang menghabisi dunia. Tetapi Nuh diberikan kasih karunia Tuhan dan diselamatkan. Dari keturunan Nuh ada keturunan ular dan perempuan. Sem adalah keturunan perempuan dan Ham adalah keturunan ular. Yafet akan diselamatkan karena Sem ( orang kafir – nubuat yang digenapi dalam Kristus ). Keturunan Nuh tetap merupakan manusia berdosa yang butuh keselamatan. Tetapi siapakah yang akan menyelamatkan manusia berdosa ?. Dari keturunan Nuh lahir beberapa orang dan akhirnya adalah Abraham. Nah, Abraham adalah orang khusus yang kepadanya Tuhan berjanji bahwa dari keturunan Abraham seluruh bangsa di dunia akan mendapatkan berkat. Berkat Abraham adalah berkat menjadi anak Allah dan diselamatkan. Dan puji Tuhan berkat ini digenapi di dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Apa jadinya kalau janji Tuhan dengan Abraham ini tidak tergenapi ? Yang jelas seluruh sejarah manusia tetap berada di dalam dosa. Tidak ada keturunan perempuan yang akan meremukkan kepala ular. Tidak ada keturunan Abraham yang akan menjadi berkat bagi banyak bangsa. Tetapi puji Tuhan bahwa janji Tuhan digenapi. Puji Tuhan kita punya Tuhan yang setia pada perjanjianNya. Yesus Kristus menggenapi perjanjian Tuhan dengan Abraham yaitu menjadi berkat bagi manusia.
Kedua, Tuhan mengadakan perjanjian dengan Daud dan perjanjian dengan Daud adalah perjanjian mengenai kerajaan. Tuhan berjanji bahwa tahta kerajaan Daud akan selama-lamanya. Perjanjian dengan Daud berkaitan ketika Daud hendak membangun bait Allah. Perjanjian dengan Daud adalah raja memerintah di bawah tahta Allah. Dan perjanjian Daud juga berkaitan dengan keturunan Daud yang adalah anak Allah. Ini janji mengenai Mesias. Apa makna perjanjian Daud dengan Tuhan bagi kita ? Satu hal yang jelas adalah bahwa Yesus Kristus adalah Mesias yaitu Raja yang akan memerintah. Dia adalah keturunan Daud. Yesus Kristus memerintah dengan damai sejahtera. Kedengarannya hal ini sudah sering kita dengar juga. Tetapi sesungguhnya maknanya luar biasa. Coba renungkan bahwa manusia diciptakan Tuhan Allah berfungsi sebagai raja untuk menguasai alam semesta dan sebagai rakyat di bawah Tuhan Allah. Ini adalah kerajaan Allah dimana Allah memerintah atas rakyatnya yaitu manusia. Tetapi karena dosa, maka manusia memberontak. Manusia ingin hidup sendiri dan tidak diatur oleh Tuhan Allah. Dan akibat dosa adalah manusia saling konflik satu sama lain dan saling bermusuhan. Manusia tidak taat pada otoritas Raja segala raja. Tetapi ketika Kristus datang, Dia hendak bertahta di dalam hati semua orang percaya. Dan ketika Kristus datang sebagai Mesias dan keturunan Daud, Dia akan memerintah dengan kasih karunia. Karena itu pesannya adalah “Bertobatlah sebab kerajaan Allah sudah dekat!”. Allah akan kembali bertahta di hati orang percaya dan memerintah dengan damai sejahtera. Orang percaya akan kembali menjadi umat Allah yang diperintah di bawah Kristus. Ini makna yang sungguh indah.
Kedua perjanjian Allah dengan Abraham dan Daud digenapi di dalam Yesus Kristus. Dan kedua orang besar ini mempunyai makna yang penting di dalam sejarah penebusan. Tetapi bagaimana kembali dengan pertanyaan semula : Mengapa banyak silsilah yang dicatat ? Bahkan mengapa ada orang-orang yang kelihatannya sederhana dan berdosa dicatat untuk menjadi nenek moyang Tuhan Yesus ?
Mari kita merefleksi satu hal yaitu kasih karunia Tuhan bagi orang berdosa melebihi dosa manusia. Coba kita merenungkan siapa itu Yakub ? Tidak usah dipaparkan bagaimana karakter Yakub. Yakub adalah penipu ulung. Dia menipu untuk mendapatkan berkat dari Abraham. Dan hidupnya penuh dengan dosa. Keluarganya banyak cinta segitiga. Yakub juga seorang yang licik. Dia seorang yang berdosa yang karakternya tidak pantas menjadi teladan. Lebih dari itu keluarganya adalah keluarga yang penuh konflik rumah tangga. Tetapi dari anak-anak Yakub lahir 12 suku bangsa Israel . Yakub yang berdosa akhirnya menjadi orang kudus. Yakub akhirnya adalah keturunan Abraham yang keturunannya akan melahirkan Yesus Kristus. Sungguh anugerah Tuhan bagi Yakub dan satu hak istimewa bagi Yakub untuk menjadi nenek moyang Yesus Kristus.
Kalau kita sudah membahas mengenai 3 pria ada baiknya kita membahas 3 wanita supaya terjadi keseimbangan pembahasan ( bukan membela kaum feminis J ). Ternyata di dalam Alkitab, wanita juga disebutkan dan ada perannya di dalam sejarah penebusan. Bukankah Maria ibu Yesus juga adalah berperan penting bagi kelahiran Yesus. Tetapi yang hendak kita bahas adalah kedua wanita yang berdosa dan satu wanita agung tetapi berbangsa kafir. Kedua wanita berdosa adalah Tamar dan Rahab. Satu wanita agung tapi bersuku Moab adalah Rut.
Tamar sudah jelas adalah perempuan yang aktif berzinah dengan mertuanya. Dia seorang perempuan yang jelas berdosa. Tetapi kalau kita melihat catatan Alkitab, dicatat bahwa Yehuda mengatakan bahwa Tamar lebih benar daripada dia. Mengapa ? Sebab Tamar hendak meneruskan keturunan. Ingat di dalam konteks waktu itu mewarisi keturunan adalah sangat penting karena janji dari Abraham mengenai keturunan. Di dalam kebersalahan dan dosanya, Tamar akhirnya meneruskan keturunan Abraham, ketika sebaliknya Yehuda hendak memutuskannya. Dia lebih benar daripada Yehuda. Mungkin pengertian ini di dalam konteks budaya kita sulit diterima. Tetapi Alkitab sendiri mengatakan bahwa dia lebih benar daripada Yehuda ( walaupun tetap berdosa ). Dosa Tamar dan Yehuda akhirnya di dalam kasih karunia Tuhan mendatangkan rencanaNya yang kekal untuk melahirkan keturunan dan dari keturunannya melahirkan Kristus.
Perempuan kedua adalah Rahab. Ingat siapa perempuan ini ? Dia adalah pelacur. Pelacur adalah seorang yang hina. Tetapi Alkitab mengingat nama perempuan ini yang latar belakangnya pelacur tetapi menjadi pahlawan. Ingat peristiwa tembok Yerikho dimana ada pengintai yang mengintai kota Yerikho dan hampir tertangkap dan bersembunyi di atap rumah Rahab. Rahab mempunyai iman kepada Yahweh dan dia mengambil resiko untuk dibunuh dengan menyembunyikan orang Israel yang merupakan musuh bangsanya. Tetapi karena imannya maka Rahab diselamatkan. Bahkan di dalam Perjanjian Baru, Rahab disejajarkan mempunyai iman seperti Abraham. Rahab yang berdosa tetapi mempunyai iman seperti Abraham. Siapakah yang berdosa boleh bersanding dengan Bapa beriman ? Rahab memang orang berdosa tetapi dari keturunannya melahirkan Yesus Kristus. Bayangkan dari rahim seorang pezinah melahirkan keturunan yang akan menjadi nenek moyang Kristus. Ini anugerah Tuhan.
Perempuan ketiga adalah Rut. Seperti Rahab, Rut adalah seorang kafir. Tetapi berbeda dengan Rahab, Rut adalah perempuan yang berkarakter agung. Di dalam tradisi Ibrani, kitab Rut diletakkan setelah kitab Amsal dan kalau kita melihat akhir dari Amsal 31 adalah mengenai istri yang bijaksana. Setelah itu disambung kitab Rut. Maka boleh diambil kesimpulan bahwa tradisi Yahudi menganggap Rut adalah istri yang berbijaksana. Tetapi sayang sekali bahwa Rut adalah orang kafir. Orang kafir tidak berbagian di dalam perjanjian Allah dengan Israel . Tetapi oleh anugerah Allah maka Rut yang adalah orang kafir boleh berbagian di dalam perjanjian dengan Allah. Allahnya Rut adalah Allah Yahweh. Rut yang seharusnya binasa (karena dosa) walaupun dia seorang yang berkarakter, tetapi oleh anugerah Allah boleh diselamatkan bahkan boleh menjadi nenek moyang Kristus.
Masih banyak yang bisa kita renungkan bahwa kasih karunia Allah melimpah bagi orang berdosa. Begitu banyak nenek moyang Yesus Kristus yang berdosa. Bahkan Daud sendiri berdosa dengan berzinah bahkan membunuh Uriah. Dicatat bahwa dari istri Uriah melahirkan Solomo dan dari keturunan Salomo melahirkan Kristus. Dosa Daud pun dengan mengambil istri orang, membunuh dan berzinah yang begitu busuk dan rusak tetapi ada kasih karunia Allah yang melebihi dosa manusia.
Dengan merefleksi semua tokoh di dalam silsilah ini, kita dapat merenungkan sesuatu. Apakah hidup kita baik ? Apakah kita termasuk orang yang sempurna ? Adakah di antara kita orang yang lebih baik daripada semua tokoh nenek moyang Kristus ? Apakah kita orang besar atau orang kecil ? Ada satu hal yang kita simpulkan yaitu bahwa semua orang dapat dipakai Tuhan, jika Dia berkenan melakukannya. Semua orang apapun latar belakangnya dapat dipakai Tuhan. Semua orang apapun perbuatan yang pernah dilakukannya Tuhan dapat mengubah hidupnya untuk kemuliaan nama Tuhan. Percayakah saudara ? Maukah saudara dipakai Tuhan seperti para tokoh di dalam silsilah Yesus Kristus ? Mungkin saudara orang kecil yang namanya seperti tokoh yang ditulis sekilas. Tetapi maukah saudara yang kecil menjadi saluran berkat. Saudara yang kecil dapat berbagian di dalam rencana penebusan Kristus yaitu dengan menjadi saluran berkat. Saudara dapat mengabarkan Injil kepada orang lain. Dengan demikian saudara menjadi saluran berkat. Maukah saudara ?


Read More......

Anugerah yang bersyarat

Anugerah yang bersyarat
Jeffrey Lim

Hidup orang percaya adalah oleh anugerah. Hidup kita diselamatkan karena anugerah Tuhan. Pembenaran kita adalah karena anugerah. Pengudusan kita adalah karena anugerah. Anugerah keselamatan seringkali dianggap sebagai pemberian cuma-Cuma yang tidak bersyarat. Anugerah keselamatan adalah tidak berkondisi. Seringkali kita mengerti anugerah itu tidak berjasa dan tidak bersyarat. Tetapi sebenarnya ada anugerah yang bersyarat. Ada janji yang bersyarat.

Misalnya seseorang hamba Tuhan yang hidup suci akan lebih dipakai berkuasa daripada yang hidup lebih tidak suci. Firman Tuhan juga memberikan pengertian bawa Tuhan memberikan anugerah kepada orang yang rendah hati. Jika kita tidak mengampuni dosa orang lain maka kita tidak diampuni. Bahkan salah satu penghiburan terbesar bagi orang percaya bahwa segala sesuatu mendatangkan kebaikan adalah ada syaratnya yaitu bagi mereka yang mengasihi Tuhan.
Anugerah yang melimpah bagi umat Tuhan ada yang disebut anugerah bersyarat antara lain syaratnya adalah : berharap kepada Tuhan, kasih kepada Tuhan, takut akan Tuhan, Menikmati Tuhan, dll.
Karena itu marilah kita tidak hanya mengingat bahwa anugerah itu tidak bersyarat dan menganggap murah. Marilah kita berjuang untuk anugerah yang bersyarat. Ketaatan kita akan memberikan hasil. Dan marilah kita mengejar anugerah Tuhan.


Read More......

Kamis, 16 Oktober 2008

Menikmati Tuhan

Menikmati Tuhan
Seri singkat teologi Kenikmatan
Jeffrey Lim

“Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!” ( Maz 34:8 )

Kita mengerti bahwa mengecap adalah lidah kita merasakan rasanya sesuatu. Melihat adalah mata kita menangkap cahaya dari satu objek yang diamati. Semua ini adalah inderawi kita. Inderawi kita adalah indera untuk menangkap dunia eksternal ini. Inderawi kita adalah untuk merasakan dunia eksternal ini. Inderawi kita adalah untuk bersentuhan dengan realitas ini.

Namun satu hal yang menarik dikatakan bahwa kecap dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu. Disini alat untuk mengecap dan melihat pasti bukan sedekar jasmani. Namun alat untuk mengecap dan melihat adalah secara rohani. Ini berarti iman kita diperlukan supaya kita dapat mengecap kebaikan Tuhan dan melihat kebaikan Tuhan. Iman berkaitan dengan pengalaman. Iman berkaitan dengan melihat sesuatu yang tidak kita lihat dengan mata jasmani. Iman berkaitan dengan realitas rohani.
Di dalam ayat ini dikatakan bahwa kita diminta untuk mengecap dan melihat kebaikan Tuhan. Ini adalah perintah. Perintah untuk menikmati Tuhan. Marilah kita rasakan dan nikmati bahwa Tuhan itu baik adanya. Pemazmur mengatakan bahwa kasih setia Tuhan lebih baik daripada hidup. Tuhan adalah bagianku. Dan satu hal yang paling mengesankan adalah Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setianya. Kasih setia Tuhan atau biasa disebut dengan hesed adalah kasih Tuhan terhadap umat perjanjianNya. Tuhan adalah Tuhan perjanjian yang setia dengan umat perjanjianNya.
Tuhan itu baik. Tuhan itu setia. Tuhan itu kasih. Tuhan itu bijaksana. Kita harus menikmati semuanya ini. Kita harus menikmati anugerah Tuhan.
Marilah kita dengan iman dan inderawi kita menikmati anugerah Tuhan !


Read More......

Kasih mengalahkan ketakutan

Renungan dari kitab 1 Yohanes

Kasih mengalahkan ketakutan
JeffreyLim

“Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan.” ( 1 Yoh 4:18 )

Surat 1 Yohanes ini ditulis oleh murid Tuhan Yesus yang paling dikasihi Tuhan. Yohanes adalah murid spesial dan yang paling dekat dengan Tuhan Yesus. Dia melihat bagaimana wujud kasih Allah itu yaitu dalam diri Yesus yang dia kasihi. Di dalam diri Yesus, kita melihat adanya kasih Allah. Ketika melihat banyak orang yang letih lesu dan berbeban berat, hati Yesus tergerak dengan belas kasihan. Ketika melihat orang menderita sakit penyakit, Yesus menyembuhkan penyakitnya. Ketika melihat Zakheus orang berdosa yang rindu melihat Yesus, Yesus datang kedalam rumahnya dan juga masuk ke dalam pintu hatinya. Ketika melihat wanita yang berzinah dan hendak dihukum, Yesus mengampuni dosanya. Bahkan Yesus menangisi Yerusalem dan ingin menyatukan mereka seperti induk ayam yang hendak menaungi anak-anaknya. Di dalam Yesus Kristus, kasih Allah dinyatakan kepada manusia.

Yohanes juga hanya seorang rasul yang menyaksikan penangkapan Yesus sampai penyaliban Yesus. Dia seorang yang menyaksikan betapa Yesus menderita. Ketika Yesus dianiaya, Yohanes melihat kasih yang dinyatakan dalam diri Yesus yaitu Yesus berdoa kepada Bapa supaya mengampuni dosa mereka. Ketika sedang susah di kayu salib, Yesus masih memperhatikan orang tuanya. Dan juga ketika sedang menderita yang sangat amat, Yesus masih sempat menginjili. Oh betapa besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan AnakNya yang tunggal supaya barang siapa yang percaya padaNya tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Maka ketika Yohanes merenungkan kasih Allah, dia menulis surat 1 Yohanes ini. Di dalam 1 Yohanes ini, Yohanes mengajarkan kita supaya kita mengasihi Allah dan sesama. Perintah mengasihi ini memang sudah diajarkan oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mengatakan bahwa kasih kepada Allah dan sesama merupakan kegenapan hukum Taurat. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa dalam hidup ini kita harus mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi, segenap kekuatan dan juga mengasihi sesama manusia seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Kembali Yohanes menekankan pengajaran kasih ini terutama setelah dia merenungkan semua hidup yang dia alami bersama Tuhan Yesus. Sebab Yohanes benar-benar merasakan kasih Allah yang nyata.
Karena tergerak oleh kasih Allah, Yohanes mengajarkan perintah baru supaya kita mengasihi Allah dan saudara seiman kita. Pada bagian ini dikatakan bahwa di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan. Timbul pertanyaan : Mengapa kita takut ? Mengapa manusia takut di dalam hubungan dengan Allah ? Dan juga mengapa manusia takut di dalam hubungan dengan sesama ? Dari mana takut itu berasal ?
Mari kita melihat kisah di kitab Kejadian yang menceritakan mengenai asal mulanya manusia merasakan takut. Alkitab mengatakan bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah. Manusia dimahkotai kemuliaan dan hormat sebagai gambar dan rupa Allah. Manusia adalah mahluk yang mulia. Kemudian Allah memberikan perintah kepada manusia untuk beranak-cucu dan kuasai bumi. Di dalam Mazmur 8 dikatakan bahwa siapakah manusia ini sehingga Tuhan mengindahkannya ? tetapi Tuhan telah membuat manusia berkuasa atas buatan tangan Tuhan. Segala-galanya diletakkan di bawah kakinya: kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan.
Kemudian Tuhan memberikan perintah kepada manusia pertama yaitu Adam dan Hawa bahwa mereka boleh memakan buah dari semua pohon di Taman Eden kecuali buah dari pohon pengetahuan baik dan jahat. Pada mulanya hidup Adam dan Hawadi dalam kasih dan damai sejahtera. Mereka hidup di dalam hubungan intim dengan Allah. Dan Mereka juga saling hidup dalam hubungan yang intim. Mereka saling mengasihi, saling percaya, saling memberi. Namun karena manusia melanggar Firman Tuhan dengan memakan buah pohon pengetahuan baik dan jahat maka manusia jatuh dalam dosa. Kemudian Alkitab mencatat bahwa manusia menjadi takut dengan Allah sebab takut oleh penghukuman Allah. Lebih jauh diterangkan bahwa Adam dan Hawa saling menuduh dan mereka menjadi konfik satu sama lain. Dosa inilah yang mengakibatkan manusia takut, merasa bersalah , dan tidak aman di dalam jiwa mereka.
Psikologi mengajarkan bahwa di dalam jiwa manusia ada rasa takut, merasa bersalah dan tidak aman. Manusia menjadi tidak aman dengan sesamanya dan mereka membuat mekanisme pertahanan. Manusia menjadi takut di dalam jiwanya dan berjaga-jaga supaya tidak melukai namun kemudian manusia saling melukai. Manusia saling tidak percaya satu sama lain. Kita melihat didalam dunia ini dimana terdapat konflik keluarga, konflik saudara-saudari, peperangan, saling membunuh, saling menghianati, saling tidak percaya, dan semua ketidak harmonisan di dalam hubungan manusia. Para sosiologi dan antropologi melihat kenyataan semua ini di dalam sejarah manusia.
Psikologi juga mengajarkan bahwa pada dasarnya kebutuhan manusia adalah untuk dikasihi dan mengasihi. Namun kita tahu dari Alkitab bahwa manusia sudah kehilangan kemampuan ini. Banyak buku-buku yang ditulis bagaimana untuk mengisi kebutuhan akan kasih ini. Banyak buku yang tulis bagaimana bisa bergaul dengan sesama, bagaimana bisa mempengaruhi orang lain, bagaimana bisa memperoleh banyak teman, bagaimana mengatasi minder, bagaimana bisa menjadi seorang yang sosial, bagaimana bisa menjadi seorang yang bergembira di dalam hidup, bagaimana bisa harmonis di dalam keluarga, bagaimana adanya saling mengasihi di dalam hubungan suami istri. Pada dasarnya manusia memang mengakui kebutuhan akan hal ini. Tapi mereka tidak mendapatkannya. Rasa tidak aman, tidak percaya, takut, merasa bersalah menghantui umat manusia.
Tapi puji syukur kepada Tuhan ! Alkitab mengatakan “Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan ditengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus AnakNya yang tunggal ke dalam dunia supaya kita hidup olehNya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus AnakNya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.” ( 1 Yohanes 4:9-10 )
Problema manusia dalam hal kebutuhan akan kasih ada penyelesaiannya di dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus datang ke dalam dunia ini untuk mendamaikan kita dengan Allah. Dia datang ke dalam dunia ini untuk menyatakan kasih Allah. Dia datang memberikan dirinya sebagai korban tebusan. Kristus Yesus datang untuk mati di kayu salib untuk menggantikan dosa kita. Kita yang berdosa seharusnya dihukum oleh murka Allah untuk mati selama-lamanya di neraka, tetapi Tuhan Yesus datang menggantikan hukuman kita dan Alkitab berkata barangsiapa percaya kepada Tuhan Yesus Kristus maka dia akan diselamatkan. Kristus datang untuk mendamaiankan kita dengan Allah. Maka ketika kita menerima Dia sebagai Tuhan dan juruselamat, menyerahkan beban dosa kita kepada Tuhan dan menerima pengampunan Tuhan maka kita beroleh hidup yang kekal. Hidup kita menjadi damai dengan Allah. Alkitab berkata bahwa tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus ( Roma 8:1 ). Maka hati kita mengalami damai sejahtera karena Tuhan tidak menghukum kita sebab Dia sudah mengampuni dosa kita. Bahkan daripada itu Alkitab mengatakan bahwa kita mempunyai hidup baru. Barangsiapa yang ada di dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru. Yang lama sudah berlalu tetapi sesungguhnya yang baru sudah datang. ( 2 Kor 5:17 ). Alkitab berkata setiap orang yang menerimaNya ( Kristus ) diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah. Maka sekarang kita menjadi anak Allah yang diadopsi oleh Tuhan. Ini adalah hidup baru, status baru, identitas baru.
Di dalam Kristus kita dilepaskan jiwa yang takut dihukum dosa, perasaan bersalah karena dosa, perasaan tidak aman karena tidak diterima/ditolak. Di dalam Kristus jiwa kita menjadi aman karena jiwa kita kembali kepada pemelihara jiwa. Lebih dari itu Allah bukan saja mendamaikan kita dengan diriNya tetapi juga mendamaikan diri kita dengan sesama kita saudara seiman.
Di dalam Kristus kita bisa saling mengasihi satu sama lain dan saling memperhatikan. Di dalam Kristus ada kasih. Dan di dalam Kristus kita bisa mengasihi dan dikasihi. Memang mungkin pada mulanya kita mengalami ketakutan karena untuk dikasihi, kita harus membuka diri kita ini; membuka luka-luka jiwa kita. Ini resiko untuk ditolak dan disakiti kembali. Tetapi syukur bahwa Allah memberikan kepada kita kasihNya sehingga ketika kita hendak mengasihi dan dikasihi kita tidak takut lagi. Mengapa ? Sebab kita sudah dikasihi Allah dan merasa aman di dalam kasih Allah. Kita tidak takut lagi ditolak oleh manusia, disakiti oleh manusia, dilukai oleh manusia sebab jiwa kita damai di dalam Tuhan, aman di dalam Tuhan, dikasihi oleh Tuhan. Lebih dari itu oleh kasih dan kekuatan Tuhan kita bisa mengasihi orang dengan tidak takut. Tidak takut karena motivasi kita sungguh sungguh tulus dan tidak mengharapkan balasan bahkan siap menerima resiko untuk mengasihi, resiko untuk ditolak dan tidak dikasihi. Bila kita tidak sungguh-sungguh dan punya motivasi tertentu atau bila kita mengharapkan kita dikasihi orang sebagai balasannya maka kita bisa menjadi takut. Namun karena kasih Kristus yang tulus yang mengalir di dalam diri kita, kita bisa mengasihi sesama kita dengan kasih dari Allah sendiri.
Kasih Kristus mengalahkan ketakutan. Kita jadi berani untuk mengasihi. Karena kasih Kristus maka hubungan kita diperdamaikan dengan sesama saudara kita. Sungguh alangkah baiknya dan indahnya apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun ( Mazmur 133:1 ).
Di dalam kasih Kristus, kita anak-anak Tuhan saling mengasihi, saling memberi, saling memperhatikan, saling memberi hormat. Marilah kita mengasihi dengan tidak takut. Alkitab berkata :“Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingannya orang lain”

Read More......

Hidup bukan ditentukan panjang pendeknya

Hidup bukan ditentukan panjang pendeknya
Jeffrey Lim

Bila kita melihat daftar keturunan Adam di dalam Kejadian 5, kita melihat daftar nama-nama beserta umurnya dicatat. Adam hidup mencapai 930 tahun kemudian Set hidup 912 tahun, Enos 815 tahun, Kenan 910 tahun, Mahalalleel 850 tahun, Yared 962 tahun, Henokh 365 tahun, Metusaleh 969, Lamekh 770 tahun.
Di jaman ini umur manusia begitu panjang tetapi setelah peristiwa air bah umur manusia menjadi pendek. Kita tidak akan membahas mengenai kerusakan kosmik yang mengakibatkan umur manusia menjadi pendek setelah air bah. Tetapi melihat daftar di atas kedua yang paling tinggi umurnya adalah Metusaleh ( tertinggi – 969 ) dan kedua adalah Yared ( 962 ). Di tengahnya ada seorang yang umurnya paling pendek yaitu Henokh ( 365 ).
Secara umum manusia beranggapan bila umur panjang adalah beruntung dan berumur panjang adalah diberkati. Tetapi kita melihat bahwa arti seseorang diberkati dan arti hidup adalah bukan dari panjang pendeknya. Yang paling penting adalah akhirnya. Kita melihat hidup Henokh adalah yang terpendek. Tetapi Alkitab mencatat sesuatu yang istimewa dari hidup Henokh dimana yang lain tidak dicatat yaitu Henokh bergaul karib dengan Allah. Dan kemudian Alkitab mencatat bahwa Henokh diangkat oleh Allah. Di Alkitab hanya dicatat dua orang yang diangkat naik oleh Allah yaitu Henokh dan Elia. Mereka adalah orang khusus dan mereka hidupnya dihargai Allah.
Dari pelajaran ini kita bisa belajar bahwa hidup manusia itu yang penting adalah maknanya. Hidup manusia paling penting adalah bergaul karib dengan Allah. Hidup manusia bukan ditentukan oleh panjang pendeknya. Tetapi dari bagaimana dia berelasi dengan Tuhan Allah sebagai pemberi arti hidup. Sungguh hidup ini berarti bila Allah sendiri menghargainya.
Buat apa hidup kita panjang tetapi hidup kita penuh dengan dosa ? Buat apa hidup kita panjang tetapi mengecewakan hati Allah ? Hidup Yesus sendiri adalah singkat. Hanya 33 ½ tahun. Tetapi maknanya adalah untuk selama-lamanya. Karena itu di dalam hidupmu yang singkat itu, hendak isi makna apakah ?



Read More......

Rabu, 15 Oktober 2008

Manhood and Womanhood in the Bible

Manhood and Womanhood in the Bible
Jeffrey Lim

A. Masalah keluarga dan gender di dalam dunia ini

Manusia adalah mahluk sosial. Manusia adalah mahluk yang berrelasi. Manusia diciptakan oleh Tuhan Allah ada laki-laki dan ada perempuan. Ini sebenarnya sesuatu yang indah di dalam tatanan yang Tuhan ciptakan. Laki-laki sebagai kepala dan wanita sebagai penolong. Tetapi di jaman sekarang banyak problema yang timbul di dalam gender yaitu salah satunya adalah feminisme atau bisa juga masculisme sebaliknya. Ada banyak problema di dalam masyarakat dunia sekarang ini dalam kaitan dengan gender dan keluarga :

Ada wanita yang menjadi pemimpin keluarga dimana seharusnya laki-laki yang mengepalainya
Ada laki-laki yang berpoligami
Ada laki-laki yang mempunyai simpanan
Ada laki-laki yang berpandangan wanita itu lebih rendah
Perceraian yang semakin banyak
Konflik keluarga yang semakin banyak
Penyelewengan di dalam keluarga
Ada wanita yang mempunyai anak tetapi tidak ingin menikah dan single parent.
Homoseksualitas dan lesbian semakin banyak
Dll
Ini semua adalah problema yang dihadapi oleh banyak manusia di dalam dunia ini. Keluarga banyak konflik dan masyarakat di ambang kehancuran. Semua ini karena manusia sudah jatuh ke dalam dosa dan manusia tidak kembali pada standard kebenaran. Problema Kejadian 3 mengakibatkan relasi keluarga rusak. Adam menuduh Hawa. Adam sebagai kepala menyalahkan penolongnya. Bahkan relasi antara suami istri menjadi kacau. Kej 3:16 menjelaskan
“namun engkau akan berahi ( teshookaw ) kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.” ( Kej 3:16 ). Ini berarti laki-laki akan berkuasa terhadap wanita tidak dengan kasih seperti semula tetapi dengan kekuasaan dan wanita juga akan menguasai laki-laki. Berahi di dalam bagian ini kalau kita mau eksegese sebenarnya berarti menguasai. Kata berahi( teshookaw ) ini dipakai di dalam kalimat
“Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda ( teshookaw ) engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” ( Kej 4:7 ). Berahi ini sebenarnya bukan keinginan seksual tetapi keinginan untuk menguasai. Untuk lebih jelas silahkan eksegesis dengan lebih detail.
Karena dosa maka laki-laki dan perempuan akan saling menguasai. Karena dosa maka ada konflik di dalam rumah tangga. Karena dosa maka adanya permusuhan antara manusia dengan manusia. Adanya ketidak percayaan, adanya ketidaksetiaan dan adanya penyelewengan. Semua ini karena manusia sudah berdosa kepada Allah sumber hidup.
Bagaimana supaya manusia kembali kepada tatanan yang benar ? Bagaimana supaya problema keluarga diatasi ? Bagaimana problema gender diatasi ? Kita bukan sekedar menjawab problema tetapi yang penting adalah kembali kepada Tuhan dan apa yang Tuhan nyatakan di dalam FirmanNya.
Tuhan mengatakan bahwa rancanganNya adalah rancangan damai sejahtera. Apa yang Tuhan nyatakan dalam FirmanNya adalah rancangan yang mendatangkan kebaikan bagi kita umatNya.

B. Rencana Allah di dalam Alkitab mengenai laki-laki dan perempuan

Alkitab mengajarkan bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Manusia diciptakan menurut gambar Allah Tritunggal. Untuk mengerti lebih jelas mengenai manusia, kita harus mengenal Allah. Calvin mengatakan bahwa ketika kita mengenal Allah maka kita mengenal diri dan ketika kita mengenal diri maka kita mengenal Allah. Jadi untuk mengenal diri kita harus mengenal Allah Tritunggal.
Allah Tritunggal adalah Allah yang esa tetapi mempunyai 3 pribadi. Ada kesatuan tetapi ada keragaman. Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. KetigaNya esa. Di dalam Allah Tritunggal terdapat beberapa prinsip yaitu :
Ordo
Adanya ordo ( urutan kekepalaan ) yaitu Allah Bapa kemudian Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Allah Bapa mengepalai Allah Anak. Allah Bapa dan Allah Anak mengepalai Allah Roh Kudus.
Kesetaraan
Baik Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus adalah setara dan sama tinggi. Tetapi ada ordonya.
Kasih dan pelayanan
Alkitab mengajarkan bahwa Allah adalah kasih. ( 1 Yohanes 4:8 ) Berarti Allah Tritunggal adalah kasih. Kasih merupakan atribut Allah yang sangat penting. Pemazmur sering berkata “Kasih setiaNya untuk selama-lamanya”. Kasih Allah adalah kekal adanya. Sebelum Dia menciptakan bumi beserta isinya yang juga termasuk manusia, Dia adalah kasih adanya. Siapakah yang Dia kasihi sebelum ada manusia yang Ia kasihi ?
Allah mengasihi diriNya sendiri. Allah Tritunggal saling mengasihi satu sama lain. Allah Bapa mengasihi Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Allah Anak mengasihi Allah Bapa dan Allah Roh Kudus. Allah Roh Kudus mengasihi Allah Bapa dan Allah Anak. Ketiga pribadi Allah saling mengasihi satu sama lain. Di dalam tiga pribadi ada kesatuan. Dan di dalam tiga pribadi ada satu kasih, satu jiwa, satu tujuan. Hubungan Allah Tritunggal merupakan hubungan yang harmonis. Benar-benar harmonis. Hubungan Allah Tritunggal yang harmonis ini dimana ada keragaman namun ada kesatuan yang harmonis merupakan dasar hidup kita sebagai orang Kristen.
Alkitab juga mengajarkan bahwa ada saling menghargai, saling melayani, saling mengasihi dan saling menganggap yang lain lebih utama di dalam ketiga pribadi Allah Tritunggal. Allah Tritunggal tidak mementingkan pribadiNya sendiri terlepas dari pribadi yang lain namun saling memperhatikan. Perhatikanlahlah Allah Bapa mengasihi dan memuliakan Allah Anak. Di atas gunung Allah Bapa berkata “Inilah Anak yang kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia” ( Matius 17:5 ). Yesus Kristus berkata “BapaKulah yang memuliakan Aku” ( Yohanes 8:54 ). Allah Anak juga memuliakan Allah Bapa. Yesus Kristus berkata :”Bapa, muliakanlah namaMu” (Yohanes 12:28 ). Yesus Kristus mengajarkan doa Bapa kami yang berisi “Bapa kami yang ada di dalam surga, dikuduskanlah namaMu” ( Matius 6:9). Alkitab juga mengajarkan bahwa Allah Bapa dan Allah Anak saling memuliakan :”Jikalah Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diriNya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.( Yohanes 13:32 ). Yesus Kristus berkata “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah AnakMu supaya AnakMu mempermuliakan Engkau.” ( Yohanes 17:1 ) . Alkitab mengajarkan Allah Bapa dan Allah Anak saling mempermuliakan satu sama lain. Yesus juga menganggap Allah Bapa lebih besar walaupun Dia setara dengan Bapa: “Aku pergi kepada BapaKu sebab Bapa lebih besar dari pada Aku” ( Yohanes 14:29 )
Allah Anak juga memuliakan dan menganggap Allah Roh Kudus lebih besar dari diriNya. Yesus Kristus berkata “Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak.” ( Matius 12:32 ). Demikian juga Allah Roh Kudus memuliakan Allah Anak. Alkitab mengatakan bahwa Roh Kudus mengajar dan mengingatkan orang percaya kepada Kristus : “Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” ( Yohanes 14:26 ). Alkitab mengajarkan mengenai Roh Kudus :”Tetapi apabila Ia datang yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak berkata-kata dari diriNya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarNya itulah yang akan dikatakanNya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku ( Kristus ), sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada Ku” ( Yohanes 16:14 )
Lalu apa kaitan antara Allah Tritunggal dengan keluarga, laki-laki dan perempuan ?
i. Allah Tritunggal menjadi pola di mana relasi manusia diatur. Karena Allah adalah Allah yang berelasi maka manusia adalah manusia yang berelasi. Karena Allah tidak seorang diri maka manusia tidak seorang diri. Karena adanya ordo di dalam diri Allah maka didalam hidup manusia adanya ordo :
a. Laki-laki dan perempuan
b. Orang tua dan anak
c. Tuan dan hamba
ii. Karena adanya kesetaraan di dalam Allah Tritunggal maka adanya kesetaraan di dalam hidup manusia. Semua manusia adalah setara. Laki-laki dan perempuan adalah setara. Karena Allah Tritunggal adalah saling melayani maka manusia harus saling melayani.

Kembali kepada apa yang Alkitab katakan mengenai laki-laki dan perempuan.
Allah menciptakan manusia menurut pola Tritunggal. Adanya kesatuan tetapi adanya keragaman. Hubungan Allah Tritunggal yang terintim itu dilukiskan di dalam hubungan suami dan istri di dalam relasi perjanjian yaitu pernikahan. Dua menjadi satu dimana di dalam Allah Tritunggal adalah esa tetapi mempunyai tiga pribadi.

Kemudian Alkitab mengajarkan bahwa relasi laki-laki dan perempuan itu dilukiskan di dalam analogi relasi Allah dengan umatNya dan relasi antara Kristus dengan gerejaNya.
Relasi antara Allah dan umatNya dilukiskan di dalam nuansa perjanjian ( covenant ). Apa itu covenant ? Covenant adalah perjanjian antara 2 pihak dimana di dalam relasi adanya komitmen dan adanya satu kesetiaan. Relasi antara kita dengan Tuhan adalah relasi perjanjian. Ini digambarkan dengan nuansa pernikahan. Allah sebagai suami dan umatNya sebagai istrinya. Relasi antara Kristus dengan jemaat juga dilambangkan dengan hubungan suami istri. Ini adalah dalam nuansa perjanjian. Karena itu Alkitab mengajarkan
“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
(Efesus 5:22-25)
Di dalam relasi ini kita bisa belajar beberapa hal yaitu :
Ordo
Ketaatan
Kesetiaan
Kasih
Pelayanan
Pengorbanan

Di dalam relasi ini adalah eksklusif tanpa pihak ketiga, karena itu pernikahan yang Allah inginkan adalah monogami.

Read More......

Plot hidup dan penderitaan

Plot hidup dan penderitaan
Jeffrey Lim


“Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah” ( 2 Korintus 1:3-5 )

Realita hidup mengajarkan bahwa hidup ini menderita. Orang Budhis mengatakan bahwa hidup ini penderitaan. Lahir menderita. Tua menderita. Sakit menderita dan mati menderita. Kenyataan memang berbicara bahwa hidup ini pahit. Hidup ini penuh dengan jerih lelah. Hidup ini penuh dengan peluh. Hidup ini penuh dengan kekerasan. Hidup manusia banyak mencucurkan air mata. Hidup ini adalah satu tragedi.
Siapa manusia yang dapat berkata hidup tidak menderita ? Siapa dapat berkata bahwa hidup ini tidak penuh dengan kepahitan ? Siapa diantara manusia yang dapat menyangkalnya ? Perhatikanlah kehidupan kita ini ! Bacalah koran dan berita di TV ! Lihatlah dengan mata ! Bukalah mata lebar-lebar ! Dengarlah dengan telinga ! Kondisi jiwa manusia modern mengalami kekuatiran, stress, depresi, kecemasan dan ketakutan. Jiwa manusia menjadi tidak tenang dan damai. Banyak kehidupan rumah tangga yang rusak. banyak anak-anak yang hidup tidak beres. Terjadi peperangan di dunia ini. Kemiskinan dimana-mana. Moral semakin merosot. Hidup menjadi tertekan. Angka bunuh diri meningkat. Orang yang mengalami depresi menjadi lebih banyak. Tingkat perceraian semakin tinggi. Kekosongan hidup semakin besar dalam hidup manusia. Kemiskinan merajalela dimana-mana. Penyakitpun banyak merongrong hidup manusia. Serangan kanker ada dimana-mana. Di dalam makanan kitapun sudah tidak aman. Inilah realita hidup ! Bila seseorang dapat menyangkal realita penderitaan hidup ini tetapi cobalah dia menyelidiki kedalaman hatinya ! Bila dia jujur maka dia harus mengakui bahwa dirinya sendiri menderita. Hati nurani walaupun sudah tercemar tetapi tidak dapat mengelabui bahwa ada realita penderitaan. Mau tidak mau kita harus mengakui bahwa Hidup ini tragedi. Hidup ini menderita.
Di dalam hidup yang menderita ini bagaimana orang Kristen memandang penderitaan ? Bagaimana perpektif orang Kristen terhadap penderitaan ?
Orang-orang modern menganggap penderitaan ini dengan kacamata penyelesaian. Orang modern yang rasionalis selalu memandang dunia ini dengan kacamata Subjek-Objek dimana diri sebagai subjek dan yang diluar diri sebagai objek. Pikiran ini berasal dari Rene Decartes. Filsafat rasionalisme Descartes terkenal dengan kata “I think therefore I am”. Artinya adalah karena saya berpikir maka saya ada. Apa implikasi pikiran rasionalisme ini ? Yang menjadi pusat keberadaan adalah saya. Saya yang besar I menjadi subjek untuk mengetahui segala sesuatu. Dan segala sesuatu di luar saya adalah objek.
Di dalam menghadapi masalah, orang modern menganggap masalah itu sebagai objek diluar diri saya. Objek masalah ini dianalisa, dicari penyebabnya, diteliti, dipahami, dimengerti naturnya dan dicari solusinya. Inilah cara orang modern mencari penyelesaian terhadap penderitaan. Ambil contoh ada penderitaan karena penyakit maka dicari penyebab penyakitnya dan dicari dan diselidiki obatnya di laboratorium. Ada penyakit SARS, dicari obatnya. Ada penyakit AIDS dicari obatnya. Contoh lain adanya penderitaan karena perang maka dicari penyebab perang dan dicari solusinya secara rasional. Contoh lain adalah adanya masalah di perusahaan maka dicari sumber masalahnya secara rasional dan diselesaikan masalahnya. Adanya krisis ekonomi dicari penyebabnya secara rasional dan diselesaikan masalahnya.
Orang modern mempunyai filsafat hidup problem-solving ( menyelesaikan masalah ). Manusia dianggap sebagai penyelesai masalah ( problem solver ) dan orang modern mempunyai anggapan bahwa manusia mampu ( capable ) untuk menyelesaikan masalah kehidupan ( dalam hal ini penderitaan ). Orang-orang modern mempunyai pandangan optimis terhadap kehidupan dan kepada kemampuan manusia untuk menghadapi hidup. Terutama orang modern optimis terhadap rasio manusia sebagai sumber kebenaran dan penyelesaian masalah. Tetapi ternyata orang-orang modern menemukan buntu di dalam menyelesaikan masalah kehidupan. Ternyata masalah yang satu dihilangkan ada masalah lain. Masalah satu diselesaikan ada masalah lain datang. Setelah penyakit satu disembuhkan ada realita penderitaan yang lain. Setelah perang selesai masih ada penderitaan lain. Realitanya penderitaan tidak pernah hilang. Bahkan ketika menyelesaikan satu masalah ternyata mungkin juga menimbulkan masalah lain. Teknologi, Ilmu pengetahuan, ekonomi, hukum, etika, filsafat, agama tidak bisa menghilangkan realita penderitaan. Jadi realita mengatakan bahwa hidup itu memang menderita. Dengan cara problem solving ternyata tidak bisa menghilangkan penderitaan. Penderitaan itu exist ( ada ).
Orang-orang postmodern mempunyai pandangan lain terhadap penderitaan. Bagi mereka penderitaan ini sesuatu bagian di dalam hidup. Bagi mereka penderitaan itu bukan sesuatu Objek di luar yang bisa diselesaikan seperti pandangan orang modern. Bagi mereka penderitaan ini adalah plot atau alur dari hidup manusia. Penderitaan ini bagian dari hidup manusia. Penderitaan ini ada secara subjektif di dalam setiap pribadi. Yah inilah hidup ! Hidup yang dimana ketika kita menghidupinya, kita menghidupinya di dalam penderitaan. Jadi penderitaan adalah bagian hidup dan ada di dalam hidup yang tidak terpisahkan. Ketika banyak terjadi masalah, kekacauan di dalam hidup, perang, konflik, permusuhan, sakit penyakit maka inilah hidup manusia. Inilah realita. Maka orang-orang postmodern mempunyai pandangan yang pesimis terhadap kehidupan ini. Mereka sadar bahwa hidup ini menderita. Hidup ini berada di plot atau alur penderitaan. Plot hidup adalah menderita. Arah dan alur hidup ini ditentukan oleh plot penderitaan. Kita mengenal bahwa di dalam cerita narasi ada alur, karakter dan latar belakang. Hidup manusia juga seperti sebuah cerita narasi dimana ada alurnya. Alurnya ini adalah penderitaan. Benarkah pandangan orang postmodern bahwa hidup ini diatur oleh penderitaan. Benarkah pandangan mereka bahwa hidup ini diarahkan oleh penderitaan ?
Sebenarnya bila plot penderitaan menjadi plot hidup maka penderitaan ini mempunyai kuasa seperti Tuhan yang mengarahkan hidup. Musa berdoa di dalam Mazmur 90 yaitu supaya Tuhan membuatnya bersukacita seimbang dengan hari-hari Tuhan menindasnya. Sebab bila hidup hanya diatur oleh penderitaan maka penderitaan ini menjadi Tuhan.
Sekarang bagaimana orang Kristen memandang penderitaan ini ?
Pertama memang harus diakui bahwa manusia ini menderita karena manusia sudah jatuh ke dalam dosa. Dunia ini sudah dikutuk. Dan manusia ada di dalam permusuhan dengan Allah, dengan sesama, dengan diri dan dengan alam. Karena itu penderitaan ada di dalam dunia ini.
Tetapi satu hal yang harus dipahami dan dimengerti. Penderitaan ini memang ada selama orang percaya hidup di dalam dunia maka penderitaan ini tidak harus menjadi alur atau plot yang membentuk hidup mereka. Penderitaan tidak harus bahkan jangan menjadi plot hidup yang mengarahkan hidup orang percaya. Mengapa ? Sebab Kristus datang untuk menebus penderitaan bagi Allah ! Kristus datang supaya manusia yang menderita plot hidupnya tidak dikuasai oleh penderitaan tetapi plot atau alur hidupnya diarahkan untuk Tuhan. Perempuan samaria mempunyai 5 suami dan plot hidupnya dipenuhi penderitaan. Dia sudah dihianati dan ditolak oleh banyak laki-laki dan bahkan banyak orang menghina dia sehingga dia harus pergi mengambil air siang-siang supaya tidak bertemu orang dipagi hari. Hidupnya pahit dan menderita. Tetapi ketika bertemu dengan Kristus, hidupnya berubah dan bahkan menjadi penginjil. Orang garasa plot hidupnya dikuasai oleh kuasa kegelapan sehingga dia berada di dalam kuasa iblis. Tetapi karena bertemu dengan Tuhan Yesus maka plot hidupnya menjadi berubah. Zakheus seorang pemungut cukai plot hidupnya dibenci masyarakat dan kesepian. Tetapi ketika ia bertemu dengan Kristus maka hidupnya berubah. Orang buta yang dicelikkan, orang lumpuh yang berjalan, satu orang kusta dari 10 yang tahir berubah plotnya karena Kristus. Kristus datang untuk mengubah plot hidup manusia yang menderita.
Jadi bagi orang percaya, penderitaan tidak menjadi plot yang mengatur hidup mereka ! Karena itu orang percaya harus menerobos realita penderitaan supaya penderitaan tidak menjadi plot hidup mereka.
Fanny Crosby seorang perempuan buta yang banyak menulis lagu hymne tidak dikuasai oleh plot kebutaannya. Dia dengan efektif menjadi penulis hymn bahkan sampai 9000 hymn diperkirakan ditulisnya dan hidupnya memuliakan Tuhan. Joni Earekson Tada yang menjadi lumpuh total tidak dikuasai oleh plot penderitaan kelumpuhannya bahkan menjadi berkat dengan hidupnya menjadi pembicara dan penulis buku. Ada buku baik yang ditulisnya yaitu adalah “when God weep” Ketika Allah meratap. William Cowper menderita penyakit mental seumur hidupnya dan penuh dengan depresi serta melankolik. Tetapi hidupnya tidak dikuasai plot penderitaannya bahkan hidupnya masih menjadi berkat ketika dia menghasilkan karya-karya hymn sebanyak 64 bagi Tuhan dan juga banyak karya sastra ,puisi yang ditulisnya.. John Bunyan yang menderita dipenjara karena Injil selama 3 kali masih terus menginjili karena penjara tidak menghalangi plot hidupnya. Rasul Paulus sendiri yang menderita kekurangan, penaniayaan, kelaparan, dll tidak menganggap itu semua menjadi plot yang menguasai hidupnya tetapi rencana Allah menjadi plot hidupnya.
Jadi bagi kita orang percaya, penderitaan bukan menjadi plot hidup kita karena bagi kita orang percaya ada kuasa penebusan di dalam Kristus yang bisa mengubah hidup manusia dan mengarahkan hidup manusia untuk Allah. Kristus datang supaya manusia memperoleh hidup bahkan hidup yang berkelimpahan. Roh Kudus juga diberikan untuk tinggal di dalam diri kita orang percaya. Roh Kudus menyucikan, menghiburkan, mengajar, menasihati dan memimpin hidup kita orang percaya. Karena itu penderitaan bukan menjadi sesuatu yang sangat menakutkan bagi orang percaya. Mengapa ? Bahkan ketika kita orang percaya menderita, penderitaan itu adalah karunia Tuhan untuk membentuk kerohanian kita.
Dengan penderitaan, Tuhan Allah membikin plotNya di dalam diri kita orang percaya bukan supaya kita dikuasai penderitaan tetapi supaya kita hidup sesuai dengan jalanNya yang indah. Karakter yang diperbaharui, hidup yang bergantung kepada Tuhan ini semua rencana Tuhan yang indah. Ini semua dialami oleh orang percaya. Pemazmur mengatakan bahwa “Sebelum aku tertindas aku menyimpang tetapi sekarang aku berpegang kepada janjiMu. Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapanMu.
Bagi orang percaya, kita semua hidup di dalam Plot Kerajaan Allah. Kerajaan Allah sudah datang dan Allah memerintah. Allah memerintah orang percaya ini sudah terjadi ( already ) walaupun belum terrealiasi secara penuh ( not yet ). Jadi orang percaya hidup di dalam atmosfir kerajaan Allah. Kata atmosfir ini kata yang indah. Kita hidup di dalam atmosfir kerajaan Allah. Dan di dalam atmosfir kerajaan Allah, segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Tuhan. Di dalam atmosfir kerajaan Allah, Tuhan Allah berdaulat atas hidup manusia. Di dalam atmosfir kerajaan Allah, segala sesuatu indah pada waktunya.
Ada beberapa prinsip yang boleh menghibur kita orang percaya di dalam penderitaan.
Pertama kita sudah diselamatkan dari dosa yang merupakan masalah utama kehidupan manusia. Jadi kehidupan ini ada pengharapan karena pengampunan dosa. Kita sudah diselamatkan dan pemazmur mengatakan bahwa orang yang diampuni dosanya itu orang yang berbahagia dan diberkati.
Kedua kita tahu bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi orang percaya yang mengasihiNya. Ini janji Tuhan. Dan kita percaya bahwa Tuhan Allah berdaulat dan setia pada janjiNya. Segala sesuatu akan indah pada waktunya.
Ketiga kita tahu bahwa penderitaan pada saat ini tidak bisa dibandingkan dengan kemuliaan di masa mendatang. Kita boleh berharap dan beriman bahwa satu saat penderitaan ini akan hilang dan di surga tidak ada lagi air mata dan tangisan. Ada salib tetapi ada kemuliaan.
Keempat, kita mempunyai Tuhan Allah yang menyertai umatNya bahkan ketika melewati lembah bayang-bayang maut. Penyertaan Tuhan adalah penghiburan terbesar bagi umat Tuhan.
Kelima, seluruh janji Tuhan berlaku bagi orang percaya yang menderita. Tuhan menguji kita tidak melebihi kekuatan bahkan memberikan jalan keluar. JanjiNya memberikan kekuatan.
Keenam Seluruh penderitaan ini tidak sia-sia tetapi ada maksudnya. Hidup di dalam Tuhan ada artinya.
Karena itu marilah kita merefleksi bersama ! Apakah penderitaan yang kita alami ? Apakah penderitaan ini menjadi alur atau plot dalam hidup kita ? Apakah sakit penyakit menjadi plot yang mengatur hidup kita ? Apakah kelemahan menjadi plot yang mengatur hidup kita ? Apakah kemalangan menjadi plot yang mengatur hidup kita ? Apakah krisis ekonomi menjadi plot yang mengatur hidup kita ? Apakah situasi dunia menjadi plot yang mengatur hidup kita ? Apakah dosa menjadi plot yang mengatur hidup kita ? Apakah kesalahan kita menjadi plot yang mengatur hidup kita ? Apakah masa lalu menjadi plot yang mengatur hidup kita ? Apakah lingkungan menjadi plot yang mengatur hidup kita ? Maukah hidup kita diikat oleh plot penderitaan atau maukah kita bebas dari plot penderitaan yang menguasai hidup kita ?
Maka datanglah kepada Tuhan Yesus Kristus yang sanggup mengubah plot hidup kita untuk beribadah kepada Tuhan Allah. Marilah kita hidup di dalam atmosfir Kerajaan Allah di dalam Kristus. Satu-satunya yang dapat merubah plot hidup manusia adalah Firman Tuhan.

Read More......