Sabtu, 19 April 2008

Spiritual War in Movie : Saint Seiya and Pegasus Stars

Spiritual War in Movie : Saint Seiya and Pegasus stars
Jeffrey Lim



Setelah kita membahas Spiritual War di dalam Computer Games maka kita akan sekilas membahas Spiritual War in Movie.
Sekarang ini America dengan Holywoodnya memberikan kita hiburan. Tetapi dibalik hiburan itu ada konsep yang ditawarkan. Media film merupakan alat penyalur konsep baik konsep yang benar juga adalah konsep yang salah. Filsafat dan ajaran kehidupan diajarkan di film-film. Misalnya pengertian baik dan jahat coba diajarkan di dalam film Star War, pengertian tubuh dan jiwa diajarkan di dalam film Terminator, pengertian realitas dan kesadaran diajarkan di dalam film the Matrix. Walaupun kita harusnya tahu bahwa peperangan baik dan jahat bukan seperti yang diajarkan Star War di dalam mitos fiksinya tetapi peperangan antara Kebenaran dan ketidak benaran, Allah dan setan. Film-film ini mengajarkan kita konsep-konsep yang banyak bertentangan dengan kebenaran. Mungkin bagi orang Kristen yang sudah dewasa tidak mempengaruhi wawasan dunianya tetapi bagi orang yang belum mempunyai kerangka pikiran dapat dipengaruhi oleh film-film.

Selain Holywood amerika maka Jepang juga dengan kartun jepangnya, anime dan manganya banyak mengajarkan konsep-konsep kafir juga. Kali ini kita akan membahas mengenai Saint Seiya. Film ini cukup menarik bagi anak-anak dan anak-anak dapat dipengaruhi oleh konsep dibalik film ini misalnya pandangan mengenai kosmos dan tenaga kosmos. Berapa anak yang sering menggoyang tangan menirukan gaya meteor Pegasus tetapi yang lebih ngeri adalah kalau konsep kafir ditiru dengan lebih dalam.
Ada beberapa pandangan filsafat kafir di dalam film Saint Seiya :
1. Pandangan bahwa hidup manusia diatur oleh bintang di langit
Ini adalah pandangan astrology dan pandangan bahwa bintang di langit itu seperti kuasa impersonal yang mengatur hidup manusia. Bintang di langit itu ada dewanya yang punya kuasa. Bintang dan Dewa di atas itu menentukan hidup manusia. Saint Seiya ditentukan oleh bintang Pegasus dan teman-temannya ada yang ditentukan oleh bintang galaksi andromeda, dll. Di jaman kita juga ada horoskop dan mengajarkan bahwa hidup manusia ditentukan oleh bintang mereka ( semua ada 12 bintang ). Ini adalah filsafat kafir.

2. Pandangan bahwa manusia adalah mikrokosmos dan alam semesta adalah makrokosmos. Ini adalah pandangan kafir yang mengajarkan bahwa di dalam diri manusia ada energi kosmos yang harus bergabung dengan energi makrokosmos. Ketika Saint Seiya diminta gurunya alias cicinya untuk memecahkan batu maka dia diajarkan untuk menggunakan tenaga kosmos. Dan kemudian setelah belajar Saint Seiya bisa meledakkan kosmos dengan Meteor Pegasusnya.

3. Pandangan pengembangan diri makin lama makim hebat secara kekuatan. Saint Seiya dkk adalah ksatria baju perunggu dan mereka akhirnya bisa mengalahkan ksatria-ksatria baju perak yang secara kekuatan jauh melampau mereka. Mereka mengalahkan ksatria-ksatria baju perak dengan menyadari kekuatan kosmos. Dan yang lebih hebat lagi adalah mereka mengalahkan ksatria baju emas dengan kekuatan kosmos mereka. Aura mereka bisa diperkuat dengan kekuatan keyakinan dan akhirnya mereka menang. Ini adalah pandangan bahwa manusia mempunyai kekuatan yang dia tidak sadari yang harus dibangkitkan. Ini adalah manusia mau menjadi seperti Allah

4. Pandangan bahwa pemimpin mereka adalah seorang wanita yaitu Athena. Di dalam banyak filsafat kafir yang berpengaruh adalah dewi. Misalnya dalam budaya Mesir adalah dewi Isis. Banyak berhala yang meninggikan dewi-dewi. Sebenarnya ini hendak menggeser posisi Allah sebagai pemimpin yang adalah bersifat maskulin. Allah Bapa hendak digantikan dengan berhala yang adalah dewi. Ini adalah pandangan yang salah.
Jahat dan baik bisa bersatu. Di dalam diri Yet fei ( si phoenix ) ada kebaikan dan kejahatan yang bisa bersatu. Dia kadang bisa baik dan kadang bisa jahat. Demikian juga dengan ksatria baju emas Gemini yang bisa baik dan bisa jahat. Kemudian Yet fei ini bisa mati dan bangkit lagi terus menerus. Saint Seiya dkk juga bisa mati dan bangkit. Hidup mereka seperti siklus. Dengan mati maka jiwa mereka pergi tetapi bisa bangkit lagi. Ini adalah realita yang tidak benar. Hidup manusia cuma satu kali dan tidak bisa berulang.


Adapun konsep-konsep Alkitab apakah yang hendak diserang ?
1. Konsep Tuhan Allah adalah pencipta langit dan bumi.
Bagi pandangan dunia Saint Seiya maka yang mengatur alam semesta adalah dewa-dewi dan bintang-bintang di langit. Tetapi marilah kita lihat apa yang Alkitab katakan :”By the word of the LORD were the heavens made, their starry host by the breath of his mouth.” ( Mazmur 33:6 ). Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, (Kej 1:16-17)
Dari ayat ini jelas bahwa bintang-bintang dilangit adalah ciptaan Tuhan dan mereka tidak bersifat ilahi. Tetapi manusia menyembah bintang-bintang yang adalah ciptaan. Mereka menyembah berhala.

2. Konsep Allah cuma satu
Alkitab mengajarkan bahwa Allah hanya satu yaitu Tuhan Allah Yehovah. Yang lainnya adalah berhala. Tetapi film Saint Seiya mengajarkan banyak dewa-dewi atau polyteisme.

3. Konsep manusia adalah manusia, alam adalah alam dan Allah adalah Allah
Ada perbedaan antara Allah, manusia dan alam. Tetapi perbedaan ini mulai kabur di dalam film Saint Seiya. Film Saint Seiya mengajarkan bahwa manusia bisa bersatu dengan alam kosmos dan mempunyai kekuatan yang luar biasa ( allah ). Ini adalah monisme.

Masih banyak konsep Alkitab yang hendak diserang yaitu konsep patriak ( di dalam Saint Seiya maka konsep feminisme yang diajarkan ) dan konsep-konsep lainnya. Semoga artikel ini membuat kita waspada mengenai banyak hal di dalam dunia ini yang bisa mempengaruhi anak anda.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Jakarta, Institut Reformed
1 April 2008

Read More......

Spiritual War in Games : May the force with you isn't the same with may God is be with you !

Spiritual War in Games : May the Force with you isn’t the same with may God is be with you !
Jeffrey Lim

Salah satu games dan film yang mempunyai grafik terbaik adalah Starwar. Tidak bisa diabaikan bahwa StarWar buatan George Lucas ini sudah begitu digemari banyak orang sejak lama. Dari games Rebelt Assault yang lama sampai games Frontal attack yang memakai DVD semuanya mempunyai grafik yang bagus. Film Star War 4-6 yang lama sungguh bagus ceritanya. Lebih-lebih Film Star War 1-3 yang baru dimana grafiknya sudah jauh lebih canggih. Tidak dapat dipungkiri bahwa grafik dan gambar yang ditampilkan adalah sangat bagus di dalam film ini. Tetapi ada unsur religius yang disajikan di dalam film berteknologi tinggi ini.

Walaupun StarWar adalah games dan film yang bagus tetapi ada konsep yang perlu kita perhatikan yaitu mengenai The Force. Di dalam film ini ada konsep force yang berarti energi di dalam diri para Jedi. Mereka sering mengatakan “May the force with you” yang mirip dengan perkataan orang Kristen “May God is with you”. Tetapi jelas bahwa the Force lebih mirip agama Timur daripada Konsep Kekristenan mengenai Tuhan. Bagi orang Kristen dewasa film ini mungkin tidak mempengaruhi karena konsep kebenaran sudah ditanamkan di dalam diri kita. Tetapi bagaimana dengan anak-anak ? Apakah anak-anak dapat memahami bahwa force itu sebenarnya konsep mistis yang tidak benar ?
Film StarWar menghadirkan peperangan antara kebaikan dan kejahatan.. Terjadi peperangan ketika force diganggu atau didistorsil. Apakah force itu ?
Sebelum kita lebih jauh masuk membahas singkat mengenai StarWar maka kita harus mengetahui bahwa gurunya George Lucas adalah seorang guru penganut mistik. Dia pasti mempengaruhi george lucas. Kemudian marilah kita teliti apa itu force ?
“the Force is "an energy field created by all living things, that surrounds and penetrates living beings and binds the galaxy together."[1]
Konsep force ini mirip dengan konsep chi dari Timur. Konsep ini mempresuposisikan bahwa di dalam alam semesta terdapat energi. Manusia mempunyai energi ini dan mahluk lain juga. Ketika manusia mati maka manusia kembali kepada alam semesta dan bergabung dengan kekuatan ini. Manusia adalah mikrokosmos dan alam semesta adalah makrokosmos. Konsep ini sebenarnya ada banyak terdapat di dalam agama mistik kafir dan juga dilukiskan di dalam film-film seperti Saint Seiya, dll.
Yang jelas force ini bukan Tuhan Allah tetapi adalah kuasa. Bahaya dari konsep ini adalah menyamakan Tuhan Allah dengan kuasa dan bahkan di dalam agama Kristen force itu bisa diganti namanya dengan Roh Kudus. Ini jelas tidak benar ! Sebab Roh Kudus bukan kuasa yang bisa dimanipulasi manusia tetapi Roh Kudus adalah Allah. Dia adalah pribadi Allah Tritunggal yang ketiga.
Di dalam agama Kristen ada beberapa bahaya dimana orang yang percaya Tuhan tetapi masih menggunakan konsep kafir seperti the force itu dan tinggal mengganti the force dengan Roh Kudus yang merupakan force yang lebih besar. Karena itu kita musti berhati-hati dengan konsep ini.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Jakarta
Institut Reformed, 31 Maret 2008

Read More......

About Mana, Chi and False Spirituality

About Mana, Chi and False Spirituality
Jeffrey Lim


Di dalam Alkitab ada peristiwa yang luar biasa yaitu mengenai manna yang adalah roti dari surga. Pada waktu bangsa Israel keluar dari Mesir dan mengembara di padang gurun, maka Tuhan Allah memberikan mereka manna untuk dimakan. Manna ini adalah lambang pemeliharaan Allah dan juga lambang dari penyediaan kebutuhan jasmani dan rohani mereka. Di dalam dunia spiritual alternatif Kekristenan ada konsep “Mana” tetapi konsep manna ini berbeda dengan konsep Alkitab mengenai makanan jasmani. Konsep mana di dalam dunia kekafiran berbeda dengan konsep Firman. Konsep mana dalam dunia kafir ini banyak diajarkan di dalam Games dan Film-film.
Apakah mana di dalam konsep kafir ?
Mana adalah kuasa magic supranatural yang dapat dimiliki mahluk spiritual. Mana terdapat dimana-mana. Mana terdapat di alam semesta. Mana terdapat di tempat-tempat yang tertentu yang aura spiritualnya lebih besar. Bahkan alam semesta mengandung mana. Di dalam banyak Games yang berbau paganisme atau okultisme atau magic-magic, maka mana adalah salah satu kemampuan dari sang hero untuk melepaskan magic. Banyak kemampuan yang dimiliki Hero seperti stamina, strength, agility, speed, parry, intelligence, dodge, stealth, vitality, luck, throwing, climbing, magic, Communication. Ada kapasitas dan isi yang bisa diisi di dalam tiap kemampuan tetapi yang paling penting adalah darah dan mana. Darah adalah kehidupan sedangkan mana adalah kuasa magic.


Ini adalah salah satu contoh dari games Quest for Glory III : Wages of War.

Yang menarik adalah mengenai mana. Di dalam banyak Games seperti Zelda, Quest for Glory, Ragnarok, Heroes Might and Magic, Advanced Dungeon and Dragon, Ultima, dll maka terdapat unsur-unsur yang mirip di dalam setiap hero yang ada. Mereka mempunyai darah, dan mereka mempunyai mana. Sisa variannya bervariasi.
Konsep apa sebenarnya yang ingin diajarkan oleh orang yang membuat Games ini ?
Yang jelas adalah konsep kebohongan. Konsep kebohongan bahwa manusia dapat mempunyai kuasa supranatural yang bisa dilepaskan ( magic ). Konsep kebohongan ini didasarkan pada beberapa konsep yaitu :
Manusia adalah mahluk spiritual
Pengertian manusia sebagai mahluk spiritual adalah berbeda dengan pengertian konsep Gambar dan Rupa Allah yang adalah mahluk spiritual. Disini manusia mahluk spiritual digambarkan bahwa manusia itu ada roh dan juga seperti alam semesta dan roh-roh lainnya. Sebagai mahluk spiritual manusia mempunyai mana di dalam dirinya.
Dunia alam semesta ini juga bernuansa spiritual
Alam ini mengandung spiritual. Alam ini mengandung mana. Unsur dan substansi dari alam ini sama dengan manusia.
Manusia bisa mengambil kuasa dari alam
Manusia bisa mengambil mana dari alam dan memakainya untuk kepentingannya.
Manusia bisa memanipulasi mana untuk kepentingannya
Mana atau kuasa magic ini bisa digunakan oleh manusia untuk melakukan banyak hal.
Manusia ada di dalam langkah makin lama makin mahir di dalam pengalaman hidupnya dan skillnya. Ini dibuktikan di dalam games bahwa hero meningkat dari level 1 sampai level 99. Manusia makin lama makin divine. Manusia mengalami evolusi spiritualitas. Semua proses evolusi spiritualitas ini ada di dalam banyak konsep bahkan di dalam buku Self-Help seperti 8 Habits oleh Stephen R. Covey.
Di dalam alam semesta ini tidak ada Allah pencipta langit dan bumi. Yang ada hanyalah kuasa dan roh-roh yang dapat dimanipulasi.

Di dalam games Barat maka Darah dan Mana adalah 2 hal yang paling penting bagi Hero. Tetapi bagaimana dengan Games di Timur. Misalnya Games dari Return of Condor Heroes ( Yoko ), Games dari Heaven Sword and Dragon Sabre ( Thio Bu Kie ), Games dari Smiling Proud Wanderer ( Ling Hu Cong ), dan Games-games silat lainnya. Mereka ada konsep lain yang bukan mana tapi adalah chi. Tetapi sebenarnya hal ini secara mendasar adalah hal yang sama. Chi adalah kekuatan yang bisa diledakkan untuk berkelahi.
Konsep Chi ini juga banyak diajarkan di dalam buku-buku silat baik secara novel maupun buku-buku tenaga dalam. Di dalam buku-buku karya Kho Ping Hoo, Chin Yung seperti Shooting Eagle Heroes, Return of Condor Heroes, Heaven Sword and Dragon Sabre, dll, sebenarnya mereka mengajarkan bahwa di dalam diri manusia itu ada chi dan bisa digunakan untuk Sin Kang ( Tenaga Sakti ) atau Lwee Kang ( Tenaga Dalam ). Konsep chi ini di dasarkan bahwa kosmos atau alam semesta mengandung chi. Bahkan manusia dapat mengambil chi dari alam semesta. Chi adalah mana di dalam dunia China. Dan chi ini dapat dihimpun di tan tian ( bawah pusar ) untuk kekuatan sakti.
Lalu bahaya apakah yang bisa terjadi dengan adanya konsep-konsep kebohongan seperti ini ?
1. Manusia diajarkan untuk bertumbuh menjadi supranatural dan sakti dengan kekuatannya sendiri
2. Manusia diajarkan meditasi mengosongkan pikiran dan mengisi diri dengan kuasa mana atau chi. Ketika manusia kosong maka ada sesuatu yang masuk dan itu adalah kuasa kegelapan.
3. Manusia diajarkan spiritualitas palsu dimana spiritualitas berasal dari dalam diri dan bukan dari luar diri yaitu Allah. Ini adalah esoteric ( eso = dalam ) spiritualitas dan bukan exoteric ( exo = luar ) spiritualitas.
4. Manusia diajarkan menyatu dengan alam. Ini adalah konsep kekafiran yang jahat.
5. Manusia dikacaukan konsepnya mengenai Tuhan pencipta langit dan bumi. Tuhan menjadi tidak ada. Yang ada hanyalah alam semesta dan kuasanya.
Alkitab membahas di dalam Roma 1 mengenai manusia yang menyembah alam semesta :
Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka. Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas: penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan. Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua, tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal belas kasihan. Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya. (Roma 1:18-32)
Spiritualitas yang sejati hanya terdapat di dalam pengertian yang benar yang dikristalisasikan di dalam pengakuan iman rasuli.

Aku percaya kepada Allah,
Bapa yang mahakuasa,
Khalik langit dan bumi.

Dan kepada Yesus Kristus,
AnakNya yang tunggal, Tuhan kita,
yang dikandung daripada Roh Kudus,
lahir dari anakdara Maria,
yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, mati dan dikuburkan,
turun ke dalam kerajaan maut,
pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati,
naik ke sorga,
duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa,
dan akan datang dari sana
untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

Aku percaya kepada Roh Kudus;
gereja yang kudus dan am;
persekutuan orang kudus;
pengampunan dosa;
kebangkitan daging;
dan hidup yang kekal. Amin.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Jakarta, Insitut Reformed
25 Maret 2008

Read More......

Spiritual War in Computer Games

Spiritual War in Computer Games
Seri artikel singkat
Jeffrey Lim


Jaman sekarang salah satu hiburan anak-anak, remaja dan pemuda yang paling digemari adalah games. Orang bermain games mencoba untuk menghibur diri dan juga untuk hobby dan untuk menghilangkan kejenuhan. Di dalam games itu terdapat banyak konsep yang ditawarkan. Sadarkah anda bahwa terjadi peperangan rohani dan peperangan konsep di dalam permainan games ? Sadarkah anda bahwa ada konsep yang hendak ditawarkan oleh games-games ? Sadarkah bahwa dunia kegelapan sedang mengajari anak-anak, remaja-remaja bagaimana mereka menjadi penganut paganisme ?

Salah satu games yang paling digemari beberapa saat yang lalu adalah Ragnarok. Games ini kelihatannya indah yaitu semua orang di internet bermain dan bisa berhubungan satu sama lain di dalam dunia games. Dunia ini dunia virtual community. Kelihatannya luar biasa semua jenis orang bisa berkumpul di internet dan menjadi satu di dalam dunia ini. Di dalam dunia ini ada karakter-karakter yang dimainkan dan karakter-karakter ini bisa bermacam-macam. Anda bisa seorang pencuri, anda bisa seorang magician, anda bisa seorang elf, anda bisa seorang knight, anda bisa seorang swordman, anda bisa seorang laki-laki atau perempuan. Intinya sama yaitu anda terus bermain di dalam dunia ini. Kemudian sadarkah bahwa sekitar anda adalah alam semesta yang berkilauan cahayanya dan mengandung unsur spiritual. Dunia sekitar anda adalah spiritual. Dan andapun adalah mahluk spiritual. Anda bisa mengeluarkan magic. Anda membutuhkan manna sebagai kekuatan untuk magic. Manna itu bisa anda manipulasikan dan keluarkan jurus-jurus. Dan kemudian kerohanian dan kekuatan anda dapat bertingkat dengan seiringnya pengalaman. Anda bisa bertumbuh dari level 1 ke level 2 sampai ke level yang tidak terbatas. Anda bisa menjadi allah. Dan yang menarik dibawah kaki setiap hero anda terdapat lingkaran pentagram yang menyala-nyala.
Ada konsep apa yang ditawarkan oleh permainan ini ?
Konsep alam semesta adalah Spiritual
Perhatikanlah bahwa alam semesta ini adalah berkilau-kilau dan warna yang ditampilkan adalah terang berkilauan memikat seperti mengandung kekuatan atau kuasa.
Konsep anda adalah Spiritual being
Di bawah anda adalah pentagram. Pentagram ini adalah bintang 5 sisi yang banyak menjadi lambang dari paganisme atau occultisme. 5 sisi ini melambangkan bahwa ada 5 unsur elemental alam semesta yang adalah ultimat yaitu air, api, udara, tanah, logam. Alam semesta adalah bersifat spiritual dan anda juga spiritual dan menyembah alam semesta. Kemudian anda bertumbuh dari level 1 yang masih bodoh. Tidak perduli apapun karakter anda ( elf, archer, knight, swordman ) , anda terus bertumbuh jadi mahluk yang lebih baik. Anda hendak menjadi demigod ataupun god. Ini adalah proses divinisasi.
Anda bisa memanfaatkan kuasa alam atau manna
Manna adalah sesuatu kuasa yang dapat anda manfaatkan untuk mengcasting magic. Di dalam diri anda terdapat manna yang bisa dimanipulasikan. Anda berkuasa.
Konsep bahwa anda dan alam semesta adalah Satu
Akhirnya anda dan alam semesta adalah satu. Anda mahluk spiritual dan alam semesta adalah makrokosmos yang besar. Manna terdapat di dalam alam semesta dan anda bisa meraihnya. Tetapi akhirnya di dalam hidup anda, anda akan bersatu dengan makrokosmos itu.

Semua konsep yang dipaparkan itu adalah konsep paganisme. Konsep kekafiran. Konsep okultisme dan konsep satanisme. Konsep ini berusaha untuk merasuki setiap pribadi yang memainkannya. Saya berargumentasi kenapa hal ini berbahaya :
Kebanyakan manusia di dunia ini adalah kosong. Mereka membutuhkan dan haus akan satu spiritualitas. Dan games menawarkan spiritualitas melalui konsep-konsepnya.
Banyak orang yang ingin games menghibur diri tetapi akhirnya bukan menghibur diri namun mengikat diri ke dalam penghiburan yang bersifat candu. Ada kisah nyata seseorang pergi ke warnet dan 2 hari berada disana tidak makan. Kemudian waktu keluar dari warnet anak itu mati lemas. Betapa tercandunya mereka dengan games.
Games ini walaupun bersifat virtual dan bukan realita tetapi membawa pikiran ke dalam realita kingdom of darkness.
Banyak orang yang main games ini jatuh ke dalam penyembah setan, okultisme, dan mempengaruhi moral mereka.
Di dalam games ini maka konsep kebenaran mulai dicuci dan diracuni konsep kebohongan.

Adapun konsep-konsep Kekristenan yang hendak dihancurkan adalah :
Tuhan dan ciptaan adalah berbeda
Manusia adalah gambar dan rupa Allah yang harus mengabdi kepada penciptaNya
Manusia bukan Allah
Allah bukan manusia
Alam semesta bukan Allah
Alam semesta adalah ciptaan Tuhan
Spiritualitas manusia adalah menjadi hamba Tuhan, bukan menjadi allah
Manusia harus menyembah Tuhan

Sebetulnya masih banyak games-games yang menawarkan konsep-konsep paganisme seperti : Zelda, Quest for Glory, Ultima, Heroes Might and Magic, Advanced Dungeon and Dragons. Setiap games yang ada tanda pentagram, ada manna, ada magic semua ini harus anda hati-hati.
Kiranya artikel yang singkat ini boleh menjadi berkat bagi kemuliaan nama Tuhan.

Untuk membaca mengenai Paganisme, baca buku : Spirit War by Peter Jones
Materi ini tidak ada disana tetapi Spirit War berusaha melihat secara filosofis dan realita peperangan rohani dan kebangkitan paganisme.

Lain waktu bahas mengenai film-film seperti Saint Seiya, Star War, etc. Semua mengajarkan hal yang ada kesamaan tetapi ada perbedaan. Intinya we are in spiritual war.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Jakarta, Insitut Reformed
Terinspirasi ketika mengikuti kuliah Dr. Peter Jones, Dosen Wesminster Theological Seminary
25 Maret 2008

Read More......