Rabu, 22 Oktober 2008

Not as It is supposed to be

“Not As It is Supposed to Be”
Kak Maya
(Worldview: Fall)
September 7, 2008

Semakin hari dunia semakin hancur. Semakin hari akan semakin terlihat berbeda orang-orang yang sudah terpilih untuk ditebus dan yang tidak ditebus. Setelah worldview penciptaan (menurut kacamata dunia, ‘asal usul kehidupan’), dimana tidak ada kejahatan, dosa, kerusakan maupun kematian, maka selanjutnya adalah worlview kejatuhan. Manusia telah membuka gerbang kejahatan, dimana manusia jatuh ke dalam dosa. Ini disebut fall atau, menurut kosakata dunia, asal usul kejahatan.

Di dalam penciptaan, terdapat dua kategori, yaitu Pencipta dan ciptaan. Di antara dua kategori ini, terdapat qualitative difference (perbedaan kualitatif) dimana ciptaan berbeda dan tidak bisa melampaui Pencipta. Walaupun begitu, di dalam Kejadian 3:5-6, manusia sebagai ciptaan ingin menjadi seperti Tuhan, Sang Pencipta. Saat Adam dan Hawa telah memakan buah dari pohon pengetahuan itu, mereka takut dan bersembunyi. Pada saat Tuhan bertanya kepada Adam, “Di manakah engkau?” (Kej. 3:9), ini merupakan sebuah kalimat penghakiman. ‘Dimana’ di dalam pertanyaan ini adalah tentang posisi Adam sebagai ciptaan. Tuhan sedang bertanya, “Mengapa kamu ada di posisi ini? Kamu tidak seharusnya berada di sini.” Disinilah inti dari worldview fall, dimana manusia bergeser dari posisi seharusnya. Hal ini juga harus menjadi pemikiran bagi kita. Pada waktu kita ingin menjadi Tuhan, pada saat kita berdiam di dalam kenyamanan kita sendiri dan tidak mau melakukan perintah Tuhan, apakah kita sedang menjauhkan Tuhan? Apakah kita sedang menurunkan Tuhan dari tahtaNya?

Saat ini, laki-laki sulit mencari pekerjaan, dan setiap wanita telah melahirkan dengan susah payah. Ini adalah konsekuensi jatuhnya manusia ke dalam dosa, seperti yang dikatakan di dalam Kejadian 3:16-17. Walaupun begitu, karena ini merupakan ketetapan Tuhan pada saat penciptaan, sesulit apapun, manusia akan tetap menjalani hidupnya dengan pekerjaan dan keluarga. Sebagai ciptaan, kita telah berdosa dengan menggeser diri dari tempat semula dengan keinginan untuk menjadi satu level dengan Tuhan. Sebagai pemegang agama Kristen, yaitu satu-satunya agama yang Tuhannya rela berkorban untuk umatNya, kita harus bisa mengalami redemption, dimana kita kembali ke posisi awal dan ikut berbagian di dalam pekerjaan Allah.

Tidak ada komentar: