Rabu, 15 Oktober 2008

Renungan mengenai kasih Allah Tritunggal

Renungan mengenai kasih Allah Tritunggal

Allah Tritunggal adalah dasar kita mengasihi
- By Jeffrey Lim –

“Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan, kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan jangan tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi juga orang lain juga.”
( Filipi 2:1-4 )

Di jaman postmodern sekarang ini banyak yang dinamakan Virtual Community seperti Friendster, chatting, blog, dll. Apakah komunitas maya ini sungguh-sungguh komunitas ? Apakah ini sungguh-sungguh persekutuan ? Apakah komunitas ini real ? Apakah komunitas ini menyentuh kedalaman persekutuan pribadi ?
Ada juga pertanyaan : Apa itu komunitas sesungguhnya ? Apa dasar dari komunitas ? Apa dasar dari masyarakat di dalam dunia ini ?
Kembali ke ayat di atas. Kita orang percaya hidup di dalam gereja an Gereja adalah komunitas orang Kristen. Yang membuat gereja bersatu adalah kasih. Tuhan Yesus juga mengajarkan kepada murid-muridNya yaitu : “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Dan Rasul Paulus ,seorang yang pernah menganiaya jemaat Kristus, setelah dia bertobat dan mengenal kasih Allah maka dia mengajarkan kepada jemaatnya supaya mereka saling mengasihi saudara seiman di dalam Kristus. Di dalam surat Filipi ini Paulus mengajarkan bahwa di dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan, kasih, persekutuan Roh dan kasih mesra.
Di dalam Kristus berarti di dalam Dia dimana orang percaya adalah tubuh Kristus dan Kristus adalah kepalanya. Kristus adalah kepala jemaat yang menyelamatkan tubuh. Kristus mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diriNya baginya untuk menguduskannya ( Efesus 5 ) Di dalam Kristus kita semua satu. Kita semua satu tubuh di dalam Kristus. Kita yang berbeda-beda, yang beragam semua satu di dalam Kristus.
Lalu apa dasar kita sebagai sesama saudara seiman untuk mengasihi ? Apa dasar kita yang beragam ini untuk satu di dalam Kristus ? Kita semua ada banyak dan berbeda-beda tetapi dalam satu tubuh.
Ada lagi pertanyaan yang lebih umum : Apa dasar dari komunitas di dalam dunia ini ? Mengapa manusia yang beragam saling berelasi satu sama lain sebagai mahluk sosial ?
Dasar komunitas, dasar masyarakat di dalam dunia dan Dasar kita orang percaya saling mengasihi ada di dalam pribadi Allah Tritunggal. Allah orang Kristen adalah Allah Tritunggal. Allah Tritunggal menciptakan manusia menurut gambarNya dan manusia menyerupai penciptaNya . Firman Tuhan mengajarkan bahwa Allah adalah satu.
“Dengarlah, hai orang Israel : Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa ! Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu” ( Ulangan 6:4 )
Namun selain satu Allah juga mempunyai 3 pribadi. Yesus Kristus berkata :
“KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama ( satu ) Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” ( Matius 28:18-19 )
Allah satu sekaligus banyak. Ini adalah misteri. Allah Tritunggal juga pribadi yang bersosial. Allah Tritunggal merupakan satu misteri yang tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh kita manusia. Namun bukan berarti kita tidak bisa memahami sama sekali. Kita dapat memahaminya dengan kerelaan Allah sendiri yang menyatakanNya kepada kita. Allah Tritunggal inilah yang merupakan dasar kita saling mengasihi saudara seiman kita, yang merupakan dasar saling mengasihi di dalam tubuh Kristus. Apa maksudnya ?
Alkitab mengajarkan bahwa Allah adalah kasih. ( 1 Yohanes 4:8 ) Berarti Allah Tritunggal adalah kasih. Kasih merupakan atribut Allah yang sangat penting. Pemazmur sering berkata “Kasih setiaNya untuk selama-lamanya”. Kasih Allah adalah kekal adanya. Sebelum Dia menciptakan bumi beserta isinya yang juga termasuk manusia, Dia adalah kasih adanya. Siapakah yang Dia kasihi sebelum ada manusia yang Ia kasihi ?
Allah mengasihi diriNya sendiri. Allah Tritunggal saling mengasihi satu sama lain. Allah Bapa mengasihi Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Allah Anak mengasihi Allah Bapa dan Allah Roh Kudus. Allah Roh Kudus mengasihi Allah Bapa dan Allah Anak. Ketiga pribadi Allah saling mengasihi satu sama lain. Di dalam tiga pribadi ada kesatuan. Dan di dalam tiga pribadi ada satu kasih, satu jiwa, satu tujuan. Hubungan Allah Tritunggal merupakan hubungan yang harmonis. Benar-benar harmonis. Hubungan Allah Tritunggal yang harmonis ini dimana ada keragaman namun ada kesatuan yang harmonis merupakan dasar hidup kita sebagai orang Kristen.
Alkitab juga mengajarkan bahwa ada saling menghargai, saling melayani, saling mengasihi dan saling menganggap yang lain lebih utama di dalam ketiga pribadi Allah Tritunggal. Allah Tritunggal tidak mementingkan pribadiNya sendiri terlepas dari pribadi yang lain namun saling memperhatikan. Perhatikanlahlah Allah Bapa mengasihi dan memuliakan Allah Anak. Di atas gunung Allah Bapa berkata “Inilah Anak yang kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia” ( Matius 17:5 ). Yesus Kristus berkata “BapaKulah yang memuliakan Aku” ( Yohanes 8:54 ). Allah Anak juga memuliakan Allah Bapa. Yesus Kristus berkata :”Bapa, muliakanlah namaMu” (Yohanes 12:28 ). Yesus Kristus mengajarkan doa Bapa kami yang berisi “Bapa kami yang ada di dalam surga, dikuduskanlah namaMu” ( Matius 6:9). Alkitab juga mengajarkan bahwa Allah Bapa dan Allah Anak saling memuliakan :”Jikalah Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diriNya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.( Yohanes 13:32 ). Yesus Kristus berkata “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah AnakMu supaya AnakMu mempermuliakan Engkau.” ( Yohanes 17:1 ) . Alkitab mengajarkan Allah Bapa dan Allah Anak saling mempermuliakan satu sama lain. Yesus juga menganggap Allah Bapa lebih besar walaupun Dia setara dengan Bapa: “Aku pergi kepada BapaKu sebab Bapa lebih besar dari pada Aku” ( Yohanes 14:29 )
Allah Anak juga memuliakan dan menganggap Allah Roh Kudus lebih besar dari diriNya. Yesus Kristus berkata “Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak.” ( Matius 12:32 ). Demikian juga Allah Roh Kudus memuliakan Allah Anak. Alkitab mengatakan bahwa Roh Kudus mengajar dan mengingatkan orang percaya kepada Kristus : “Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” ( Yohanes 14:26 ). Alkitab mengajarkan mengenai Roh Kudus :”Tetapi apabila Ia datang yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak berkata-kata dari diriNya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarNya itulah yang akan dikatakanNya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku ( Kristus ), sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada Ku” ( Yohanes 16:14 )
Kembali kepada kitab Filipi 2:1-4, Alkitab mengajarkan supaya kita sehati, sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan dan saling mengasihi satu sama lain. Alkitab mengajarkan supaya kita menganggap saudara seiman kita lebih daripada daripada kita. Alkitab mengajarkan supaya kita tidak hanya memperhatikan kepentingan kita tetapi juga kepentingan saudara seiman kita. Dan dasarnya adalah di dalam Kristus sebagai satu tubuh. Tetapi dasarnya kita yang banyak saling satu hati mengasihi adalah juga Allah Tritunggal dan kasih di dalam Allah Tritunggal.
Seperti Allah Tritunggal saling menghormati dan memandang pribadi lainnya, kita juga harus saling menghormati dan memandang saudara seiman kita. Seperti Allah Tritunggal yang saling mengasihi dan melayani pribadi lainnya, kita juga harus saling mengasihi dan melayani saudara seiman kita. Kita bersyukur bahwa Allah Tritunggal menjadi contoh dan juga teladan bagi kita untuk hidup saling mengasihi. Kita bersyukur bahwa Allah Tritunggal menjadi model bagi umat manusia bagaimana umat manusia harus berelasi satu sama lain. Allah Tritunggal menjadi model mengenai komunitas. Allah Tritunggal menjadi model mengenai apa itu komunitas dan masyarakat. Komunitas yang sejati itu di dalam tubuh Kristus merefleksikan keberadaan yang menjadi modelnya yaitu komunitas di dalam Allah Tritunggal.
Kiranya kasih Allah Tritunggal menjadi dasar kita untuk mengasihi.


Tidak ada komentar: